AMBON – Prosentase angka kematian Covid-19 di Maluku masih jauh lebih kecil dari angka rata-rata nasional. Sebaliknya angka kesembuhan di Maluku lebih tinggi dari angka nasional.
Kemajuan ini mendapat apresiasi Gubernur Maluku, Murad Ismail. Melalui Juru Bicara Covid-19 Maluku, dr Adonya Rerung menyampaikan Positif Real di Maluku, dalam kurun waktu dua minggu belakangan ini masih berada di bawah 5% dari jumlah kasus yg diperiksa (positivity rate). Presentasi ini merupakan standar aman yang ditetapkan WHO.
Tercatat pada 10 Mei sampai dengan 16 Mei 2021, terdapat 1.767 kasus yang diperiksa. Dimana positif real hanya sejumlah 40 kasus, yang masih berada di bawah positivity rate atau 5% dari jumlah kasus yg diperiksa pada minggu tersebut.
“Hal serupa terulang pula pada tanggal 17 Mei sampai dengan 23 Mei 2021. Angka positif real tercatat hanya sebesar 40 kasus, dimana angka tersebut lebih kecil dari 5% jumlah kasus yang diperiksa,” ungkap Rerung melalui release yang disampaikan Biro Administrasi Pimpinan, Minggu (30/5/2021).
Sebelumnya, Wamenkes Dante dalam agenda rapat dengan Komisi IX DPR RI, pada, Kamis (27/5/2021) lalu, memaparkan data tiap daerah terkait kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) hingga pelayanan kesehatan selama pandemi, juga wilayah-wilayah yang diberi penilaian soal pengendalian Covid-19.
Dalam penilaian itu, tidak ada satu pun wilayah yang mendapat nilai A ataupun B. Bahkan dari 34 provinsi di Indonesia, Maluku dan Papua mendapat nilai D, DKI Jakarta diberi nilai E. 10 provinsi lainnya mendapat nilai C.
Ia pun menjelaskan, bila mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 11 Tahun 2021, dengan lima indikator yang ditetapkan sebagai syarat suatu wilayah memberlakukan PPKM Mikro, maka Maluku seyogyanya berada pada posisi aman.
Dari kelima indikator itu, terangkum trend perkembangan Covid-19, yakni, pertama, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Maluku lebih besar dari angka kesembuhan rata-rata nasional.
Kedua, prosentase angka kematian kasus Covid-19 di Maluku lebih kecil dari angka kematian rata-rata nasional. Ketiga, presentase kasus aktif di Maluku juga lebih kecil ketimbang kasus aktif nasional.
Keempat, ketersediaan BOR di Maluku juga masih di bawah 70 persen.
“Berdasarkan hasil perhitungan Satgas Penanganan Covid-19 Maluku dalam kurun waktu 2 minggu terakhir, BOR di Maluku hanya sebesar 11,4 persen. Sedangkan rangkuman kelimanya adalah, bahwa angka Positif real di Maluku juga berada di bawah Positivity Rate (5 persen dari kasus yang diperiksa)” ujar Rerung.
Atas capaian ini, Gubernur Maluku Murad Ismail, kata Rerung menyampaikan apresiasi kepada seluruh Tenaga medis yang telah menjadi garda terdepan dalam menangani penyebaran virus corona di Maluku.
“Pak Gubernur memberikan apresiasi yang tinggi kepada tenaga medis, dokter, perawat dan seluruh jajaran rumah sakit yang telah melayani dan merawat para pasien Covid-19 hingga sembuh. Penghargaan yang sama juga kepada para bupati/walikota, TNI/Polri serta samua komponen masyarakat yang telah Bersama pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19 di Maluku,” ucap Rerung.(TM-01)
Discussion about this post