Piru, TM.- Baru setahun selesai dikerjakan, proyek Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan ke Hotmix di Kecamatan Elpaputih Pegunungan, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sudah rusak parah.
Badan jalan yang terkena longsor besar, juga tak kunjung diperbaiki. Longsor itu terjadi pada awal tahun 2023. “Saat itu masih massa pemeliharaan, tapi koh tidak diperbaiki,” kata salah seorang kontraktor di SBB kepada timesmaluku.com, Sabtu (4/1/2024).
Dia mengaku, sudah melihat kondisi jalan tersebut. Kontraktor yang menolak namanya disebutkan ini, mengaku dari sisi kualitas, Hotmix itu jauh dari syarat kualitas jalan.
“Oh jauh sekali. Kualitasnya sangat buruk. Karena lapisannya tipis sekali, karena itu mudah rusak, kalau dilalui kendaraan bermotor juga mudah tergerus air, bila hujan,” ungkap dia.
Dari struktur jalan, kata pria ini, jauh dari kata memadai, karena yang dilakukan kontraktor lebih banyak kejar keuntungan, daripada tujuan proyek itu dibangun untuk masyarakat.
“Kan tujuan proyek itu agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Selama ini kan masyarakat di desa Tala, Samieth Passinaru, dan Watui sangat berharap akses jalan, agar mereka tidak lagi terisolir puluhan tahun,” ungkap dia.
Selama ini beberapa desa di Kecamatan Elpaputih Pegunungan seperti, Tala, Samieth Passinaru, Watui terisolasi. Mereka terpaksa harus berjalan berkilo-kilometer untuk menuju jalan yang dilalui kendaraan bermotor.
Mahyuddin, aktivis antikorupsi kepada timesmaluku.com, mengatakan proyek pemerintah yang tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, berarti itu proyek gagal.
“Kenapa gagal? Tujuan proyek pemerintah, agar bisa dimanfaatkan masyarakat. Kalau tidak bisa dimanfaatkan, berarti tujuan proyek itu tak tercapai. Tentu ada korupsi disitu,” ungkap dia.
Karena itu, kata dia, harusnya aparat penegak hukum melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap proyek yang sudah menghabiskan anggaran puluhan miliar rupiah, tapi tak tepat sasaran.
Proyek ini dikerjakan tahun 2023 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN Dinas PUPR SBB. Ada dua ruas jalan yang dikerjakan di tahun yang sama, tapi berbeda waktu pelaksanaannya.
Jalur Desa Tala ke Desa Sumieth Pasinaro dikerjakan mulai Mei 2023 oleh CV Leaci dengan waktu 225 hari. Total anggarannya mencapai Rp.8.993.592.000.
Sementara Hotmix Desa Sumieth ke Desa Watui dikerjakan awal Agustus 2023 oleh CV Bulung Permai, dengan masa kerja 150 hari. Total anggaran untuk proyek ini setelah lelang, sebesar Rp8.572.642.000.(TM-02)
Discussion about this post