Ambon, TM.- Fakta baru terungkap dalam proyek rehabilitasi kantor Dinas Pendidikan Provinsi Maluku. Pemenang tender proyek ini, CV Firda Pratama. Namun diduga perusahaan tersebut dipakai kerabat dekat pejabat di dinas itu.
Perusahaan ini menang tender dengan nilai Rp1,9 miliar. Realisasi penggunaan anggaran dibanding volume pekerjaan rehabilitasi Dinas Pendidikan Maluku, jauh berbeda.
Dana sebanyak ini hanya dipakai untuk rehabilitasi sisi kanan gedung tersebut. Selain itu, ada penambahan pekerjaan pengecetan beberapa ruangan. Hasil pengecetannya kasar. Karena cat lama yang melekat pada dinding, tidak dibersihkan. Kontraktor hanya menutupi cat lama dengan yang baru.
Baca Juga:
“Hasilnya memang kasar sekali. Jadi kontraktor itu, tidak membersihkan cat lama dulu. Dia langsung cat saja tutupi cat lama. Ini kan tidak boleh. Harusnya bersihkan dulu cat lama dari dinding baru dilakukan pengecatan,” kata sumber ameks.id di kantor Dinas Pendidikan.
Proyek ini dikerjakan oleh CV. Firda Pratama. Perusahaan ini beralamat di Masohi, Kabupaten Maluku Tengah. PPTK Proyek itu, Yuspi Tuarita mengungkapkan, CV Firda Pratama sebagai pemenang tender.
Yuspi tak menyebutkan, perusahaan itu sebagai pelaksana pekerjaan proyek tersebut, tapi hanya pemenang tender. Informasi yang diterima ameks.id, memperkuat pernyataan Yuspi.
Perusahaan itu hanya dipakai oleh keluarga pejabat di Diknas Provinsi Maluku untuk mengerjakan rehabilitasi. Siapa dia, PPK Proyek ini Husein, menampik ada keluarga pejabat yang mengerjakannya.
Sebelumnya, Koordinator Kolisi Anak Negeri Anti Korupsi (KANAK), Collin Lepuy menilai, hal itu sangat tidak masuk akal. Menurutnya, ada kejanggalan dalam proyek senilai Rp. 1,9 miliar yang menggunakan APBD tahun anggaran 2020 itu.
Baca Juga:
“Dana 1,9 miliar rupiah, hanya digunakan untuk biayai renovasi sisi kanan bagian depan kantor Diknas Provinsi Maluku, itu terlalu besar. Sementara dibagian lainnya tidak,”ujar Lepuy.
Apalagi, tambahnya, sesuai perencanaan, pekerjaannya dilakukan pada beberapa ruangan kantor tersebut. Tetapi justru dilakukan hanya pada sebagian kecil dari gedung tersebut. Bahkan pengecatan yang dilalukan juga seadanya.(TM-01)
Discussion about this post