Ambon, TM.- Ratusan honorer dan sebagian aparatur sipil negara memilih memblokir kantor Bupati, sebagai bentuk protes gaji yang belum terbayarkan. Mereka tidak memperbolehkan satupun ASN lainnya untuk beraktivitas di kantor tersebut.
Dari beberapa penggalan video amatir yang diterima timesmaluku.com, tampak ratusan honorer dan ASN sejak Senin (2/10/2023) pagi sudah berada di pekarangan kantor Bupati SBB.
Mereka tidak memperbolehkan ada aktivitas di kantor bupati. Ratusan ASN Pemerintah Kabupaten SBB yang hendak masuk, tidak diperbolehkan. ASN ini akhirnya hanya berada di luar paggar sambil menunggu blokir itu dibuka.
Terlihat dari tayangan video itu, banyak petugas honorer Damker yang berpakaian seragam biru-biru, dan Satuan Polisi Pamong Praja, menutup rapat pintu sebagai satu-satunya akses masuk ke kantor Bupati SBB.
“Kami mohon maaf. Ini harus kami lakukan. Bapak Ibu, beruntung masih bisa menerima gaji. Sementara hak-hak kami, hingga kini belum terbayarkan,” ungkap salah satu honorer yang mengenakan sera gam Satpol PP.
Informasi yang diperoleh, aksi ini dilakukan ratusan honorer dari Satpol PP dan petugas pemadam kebakaran. Selain itu, ada juga tenaga kesehatan honorer di rumah sakit Piru.
“Aksi ini terpaksa kami lakukan, karena pembicaran beberapa kali, tidak ditemukan solusi. Kami hanya minta hak-hak dibayarkan. Setelah itu, tidak lagi ada masalah,” ungkap salah seorang pegawai lainnya.
Sebelumnya, aksi protes sudah berulang kali dilakukan oleh pegawai honorer dari Satpol PP dan petugas Damker. Mereka menuntut sisa honorer mereka selama tiga bulan dibayarkan, setelah Pemerintah Kabupaten SBB memutuskan merumahkan 150 orang lebih pegawai honorer.
Aksi itu sempat membuat adu mulut antara Bupati SBB dan sejumlah pegawai honorer di depan kantor Bupati. Bupati lalu mengajak bertemu, namun sampai Senin (2/10/2023) pagi belum ada solusi atas masalah tersebut.(TM-02)
Discussion about this post