Sampah di Pasar Batumerah Dibiarkan “Menggunung” Berbulan-bulan

Ambon, TM, – Sejumlah lapak Pedagang di Pasar Batumerah, Ambon terhalangi tumpukan sampah dalam beraktivitas. Mereka mengeluh sampah jarang dibersihkan petugas. Padahal sampah sudah menggunung.

Salah satu pemilik lapak yang diwawancarai Timesmaluku.com, Selasa (21/6/2022) mengeluhkan kondisi tersebut. Pedagang yang namanya enggan disebutkan itu menuturkan, akibat menggunungnya tumpukan sampah, dirinya bersama beberapa Pedagang lainnya, tidak dapat dapat melakukan aktifitas berjualan.

“Tumpukan sampah itu tutup katong (kita) pung (punya) tampa (tempat) jualan. Ada beberapa orang punya tempat jualan disitu. Jadi kalau sampahnya masih banyak, kita tidak bisa jualan, karena tapele (terhalangi) dari pandangan pembeli atau orang yang lewat,”katanya.

Dia juga mengaku, bahwa tumpukan sampah diarea tersebut, tepatnya di depan Bank Maluku, bisa sampai berbulan-bulan. Kondisi itu, lanjutnya, sudah pernah disampaikan kepada Petugas yang mengangkut sampah, namun karena jadwal angkut sampah, dilakukan hanya sekali dalam satu hari.

“Mereka angkut sampah jam 3 subuh, itu satu kali saja. Sementara sampah diarea itu, banyak. Jadi kalau angkut subuh, paginya sudah ada yang buang lagi, maka terjadi tumpukan. Meskipun nanti, subuhnya, diangkut lagi,”tuturnya.

Terkait kondisi itu, pihaknya meminta perhatian Pemerintah Kota Ambon, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon, agar melihat hal itu sebagai satu masalah yang harusnya segera diselesaikan.

“Kalau bisa satu hari itu, beberapa kali angkat, supaya tidak terjadi tumpukan, yang sampai menghalangi tempat jualan kami para Pedagang,”pintanya.

Syamsudin, warga STAIN yang saban hari harus melintasi jalur jalan di Pasar Batumerah dekat Pantai, mengaku sampah ini mencemari udara. Warga terganggu dengan bau busuk yang timbul dari tumpukan sampah tersebut.

“Itu kan sampah organik lebih banyak. Kalau sampah organik itu lebih berbahaya kalau dibiarkan berminggu-minggu, dan tidak diangkut. Bisa menjadi sumber penyakit bagi warga sekitar,” ungkap dia.(TM-01)