Ambon, TM.- Pemerintah Daerah Provinsi Maluku bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, agendakan pertemuan guna membahas pelaksanaan Rapid Diagnostic Test (RDT) Antigen, sebelum vaksinasi.
Agenda pembahasan ini sebagai tindaklanjut dari meninggalnya Komandan Kompi Brimob Polda Maluku, Iptu LT di RS Bhayangkara yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.
Padahal sebelum meninggalm, Iptu LT telah menjalani Vaksin AstraZeneca di lapangan upacara Polda Maluku, Tantui, Ambon, 30 Maret lalu.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, dr. Adonis Rerung mengungkapkan, telah menerima laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Maluku, dr. Meykal Pontoh, guna membahas agenda tersebut.
“Kepala Dinas Kesehatan sudah melaporkan kepada Satuan Tugas untuk diskusikan apakah besok atau lusa akan ada rapat membahas kejadian tersebut, terkait langkah-langkah berikutnya supaya menghindari vaksin yang dianggap salah,”ujar Rerung dikonfirmasi via-seluler, Senin 5 April 2021.
Ia mengakui, pelaksanaan Vaksin selama ini tidak melalui pemeriksaan Rapid Antigen, tapi langsung divaksin berdasarkan pemeriksaan klinik mulai mulai dari tensi dan comorbid. “Ini mungkin akan dibahas ulang untuk diambil langkah-langkah selanjutnya,”ucapnya.
Terlepas hal itu, dirinya mengungkapkan meninggalnya Iptu LT bukan karena Vaksin melainkan terpapar Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) saat masuk RS Bhayangkara.
Hal ini disampaikannya menyikapi meninggalnya Iptu LT yang menimbulkan keraguan dari masyarakat untuk divaksin.
“Jadi itu bukan karena vaksin, dari dulu vaksin kan seperti imunisasi terhadap anak-nak kan demam, panas, kulit melepuh, itu disebut KIPI, sehingga menimbulkan gejala, ditambah dengan covid-19, jadi alm positif Covid-19, vaksin aman,”ungkapnya.
Untuk kasus Covid-19 Iptu LT, pihaknya sudah berkoordinasi dengan RS Bhayangkara dan Dinas Kesehatan untuk langsung dilakukan tracing, baik kepada keluarga maupun pihak lain yang selama ini melakukan kontak erat dengan pasien.
“Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi penularan baru. Kita berharap dari hasil tracing semuanya negatif,” tukasnya.(TM-01)
Discussion about this post