Ambon, TM.- Pawai eforia di Maluku atas kemenangan Tim kesayangan Piala Dunia Qatar, memantik kehawatiran pihak kepolisian. Selama konvoi tercatat satu orang meninggal dunia, dari tujuh kecelakaan.
Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif, bahkan mengingatkan nyawa lebih berharga dari Piala Dunia. Berdasarkan hasil pantauan dan evaluasi di jajaran Kepolisian Daerah Maluku. Hasilnya, terjadi peningkatan Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) akibat eforia piala dunia Qatar periode 20 – 26 November 2022.
Tercatat sudah terjadi 7 kasus lakalantas di wilayah hukum Polda Maluku. Dari 7 kasus tersebut, 1 orang tercatat meninggal dunia, 3 orang menderita luka berat dan 4 orang mengalami luka ringan.
7 lakalantas ini tersebar di wilayah hukum Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Polres Maluku Tengah (Malteng), Tual, Pulau Buru, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya (MBD).
Di Polresta Ambon lakalantas menyebabkan 1 orang meninggal dunia. Polres Malteng 2 orang luka ringan, Tual 1 orang luka ringan, Buru 1 orang luka ringan, Aru, Tanimbar dan MBD masing-masing 1 orang luka berat.
Lakalantas yang terjadi itu selain menyebabkan korban jiwa, juga mengakibatkan jatuhnya kerugian materi dengan nilai taksiran sejumlah ratusan juta rupiah.
Atas insiden itu, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, menekankan kepada semua masyarakat, khususnya para suporter sepakbola agar bijak saat mendukung negara masing-masing.
Kapolda meminta masyarakat menghindari proses arak-arakan atau pawai di jalan raya saat timnya keluar sebagai pemenang.
“Hindari arak-arakan dan kurangi pawai-pawai dengan jumlah massa yang berlebihan, karena hal tersebut sangat membuka potensi terjadinya gesekan antar masyarakat dan terjadi lakalantas,” pinta Kapolda mengingatkan masyarakat di Maluku, Minggu (27/11/2022).
Irjen Latif mengungkapkan, berdasarkan pantauan petugas di lapangan, banyak anak-anak remaja dan pemuda yang mengabaikan keselamatan. Bahkan mereka mengendarai kendaraannya secara ugal-ugalan di jalan raya saat melakukan arak-arakan kemenangan.
“Nanti kalau sudah terjadi kecelakaan, menyesalnya seumur hidup karena cacat permanen bahkan sampai mati di jalan, terlalu mahal resikonya, padahal mereka ini masih punya masa depan yang panjang,” ujar Kapolda.
Polri, tambah Kapolda, saat ini akan terus menjaga daerah-daerah vital agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kendati demikian, Irjen Latif juga menghimbau masyarakat untuk tidak fanatisme dan bereforia secara berlebihan.
“Tetap tertib serta jaga keselamatan masing-masing dan keselamatan umum. Sudah terjadi korban lakalantas mati dan tabrakan pada saat konvoi arak-arakan,” ingatnya.
Irjen Latif mengajak para orang tua agar dapat berperan aktif dalam memantau perkembangan anak-anaknya. Bahkan orang tua diharapkan tidak mengijinkan anak-anak keluar malam sampai pagi, apalagi konvoi menggunakan kendaraan.
“Peran orang tua sangat penting untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya jangan izinkan anak-anaknya keluar malam sampai pagi bahkan konvoi arak-arakan mengganggu ketertiban umum dan bahayakan keselamatan dirinya sendiri dan orang lain,” pinta Kapolda.
Kapolda meminta kepada seluruh masyarakat di Maluku agar senantiasa mengutamakan keselamatan diri di atas segala-galanya.
“Utamakan keselamatan, nyawamu lebih mahal daripada piala dunia. Masa depan hidupmu tidak ditentukan dari hasil piala dunia ini,” tutup Kapolda mengingatkan.(TM-02)
Discussion about this post