Ambon, TM.- Beredar postingan di media sosial (Facebook) yang menampilkan foto sejumlah mahasiswa Papua dengan pamflet yang menuliskan, kehadiran TNI/Polri di Asrama mereka yang terletak di Desa Wayame, RT 011/RW06, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon itu membuat mereka tertekan dan tak bisa beraktifitas.
Bahkan akibat dari tekanan itu membuat mereka lapar dan tak bisa keluar membeli makan. Mereka juga menyuarakan, solidaritas basudara Ambon terhadap mereka. Sikap mereka ini membuat pihak Kepolisian bertindak.
Informasi dari halaman Mapolresta Pulau Ambon dan Pp Lease menyebut, postingan tersebut adalah Hoax. Apa yang disampaikan Mahasiswa Papua itu adalah tidak benar.
Kasubbag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease, Ipda Izack Leatemia menjelaskan, adanya ketegangan ini berawal sekitar Pukul 21.30 wit, Senin 30 November 2020 malam.
Tepat di BTN Wayame Blok 4 RT 011 RW 06 Desa Wayame markas Mahasiswa Papua, sejumlah orang yang di indikasi adalah Warga Aboru mendatangi mess Mahasiswa Papua.
Belum tahu tujuan kehadiran mereka. Namun, dari hasil koordinasi dengan Pejabat Desa Wayame, Nur Alan La Saleman bersama Ketua RT setempat, dan perangkat Desa Wayame langsung menyambangi Mess Mahasiswa Papua, dengan tujuan menanyakan kehadiran warga tadi.
Saat hadir di Mess Papua yang didampingi, Babinkamtibmas dan Babinsa Desa Wayame menanyakan identitas yang berkunjung ke Kontrakan Papua.
“Setelah tiba, terjadi penolakan dari Mahasiswa Papua yang berada di dalam mess sambil membuat video provokatif seakan akan mereka dikepung oleh TNI-Polri,” ungkap Letaemia.
Karena penolakan itu, lanjut Mantan Wakapolsek Nusaniwe itu, Perangkat Desa Wayame , Bhabinkamtibmas, dan Babinsa keluar dari mess Mahasiswa Papua, karena tidak di izinkan masuk untuk menanyakan identitas terhadap tamu yang berada di mess Mahasiswa Papua tersebut.
Kemudian, sekira pukul 03.25 Wit termonitor di Kontarakan Mahasiswa papua telah terjadi amukan Warga Wayame dan langsung melempari Kontrakan Papua.
Amukan warga Wayame itu, kata dia, terkait adanya Postingan Salah seorang Mahasiswa dalam akun Fbnya Bernama abner Holago dalam postinganya yang menyebut, Warga Wayame yang diketahui berprose sebagai seorang Dosen dan Perangkat Desa mengintimidasi Mahasiswa Papua disertai dengan Video di dalam postingan tersebut.
“Atas dasar itu Warga wayame khususnya RT 011 RW 06 Marah dan langsung mengamuk. Namun, situasi dapat dikendalikan oleh Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa serta personil dari Polsek Teluk Ambon,” akui dia.
Untuk menjaga situasi keamanan di sekitar lokasi tersebut, personil Polsek Teluk Ambon berjaga jaga di sekitar lokasi mess Mahasiswa Papua untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya tindakan pelemparan dan penyerangan kembali oleh masyarakat Desa Wayame.
Hal yang sama juga diakui Kapolsek Teluk Ambon, Ipda Surya. Sehingga, adanya tekanan dari pihak Kepolisian dan TNI yang membuat mereka tidak bisa makan atau tidak bisa minum sangatlah aneh. Karena itu, sesuatu yang tidak benar atau hoax.
Ia mengaku, dari kejadian semalam, tidak ada anggota yang mengepung atau melarang mahasiswa Papua beraktifitas. Posisi anggota Polsek di situ hanya melaksanakan patroli untuk menenangkan warga yang tersulut emosinya akibat pejabat mereka dilarang masuk.
“Kesannya dr foto tersebut mereka tidak bisa keluar rumah berhari hari dan dikepung oleh aparat TNI-POLRI padahal tidak ada sma sekali. Bisa di kroscek ke warga setempat. Begitupun, dari masyarakat pun tidak ada sama sekali mengancam aktivitas atau melarang mereka beraktivitas. Itu hoax,” tutup Kapolsek. (TM-02)
Discussion about this post