Ambon, TM. – Kondisi Juru Parkir (Jukir) di Kota Ambon, memprihatinkan. Mereka dipaksa harus mencapai target setoran parkir ke pihak ketiga sebagai pengelola parkir di Kota Ambon.
Salah satu Jukir kepada timesmaluku.com, Jumat (10/6/2022) menuturkan, target yang ditetapkan pengelola terlalu tinggi. Untuk mencapai target itu, mereka harus kerja keras.
Pengelola ditudingnya, tidak memikirkan nasib Jukir sebagai sebagai pekerja di lapangan. Dilain sisi, target itu tidak disesuaikan dengan kondisi lahan parkir, yang tidak seimbang.
“Lahan parkir dibagi-bagi, dan masing-masing itu lahan parkir kecil. Tapi dengan target setoran harus Rp. 350.000. Itu tidak seimbang,” ujar salah satu Jukir, saat diwawancarai.
Dengan setoran tinggi itu, Jukir itu mengaku hanya diberi upah kerja sebasar Rp50.000, dan itu termasuk uang makan didalamnya.
Mereka harus menghemat untuk makan-minum. Bahkan memilih tidak makan, agar bisa membawa pulang uang sisa untuk kebutuhan keluarga di rumah.
“Itu berat bagi kami. Kalau sebelumnya, dengan setoran hanya Rp. 200.000, kami masih bisa bawah pulang uang untuk keluarga,”katanya.
Dengan lahan yang telah dibagi, Jukir itu mengaku, bahwa per hari, dirinya hanya bisa mendapatkan angka maksimal di Rp. 400.000. Jika disetor Rp350 ribu. Maka hanya mendapatkan Rp50 ribu.
Dari Rp50 ribu itu, jika dipakai untuk makan-minum, maka tersisa Rp20 ribu atau Rp25 ribu yang bisa dibawah pulang untuk kebutuhan keluarganya.
Mewakili Jukir lainnya, dia meminta ada perhatian dari Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, agar dapat menindaklanjuti keluhan para Jukir dengan meminta pihak pengelola parkir menurunkan setoran parkir seperti semula.
“Kalau bisa setoran parkir ini diturunkan. Agar kami juga bisa hidup,”tandasnya. (TM-01)
Discussion about this post