Ambon, TM.- Beredar dimedia sosial facebook, terkait jual SK Karateker KNPI seharga Rp. 5 juta.
Unggahan akun facebook atas nama Dominggus. Dominggus diketahui tadinya sebagai salah satu calon karateker KNPI Kabupaten SBB.
Dalam akun Facebook pribadinya dia menuliskan, “SK baru KNPI harus setor Rp5 juta, dan untuk Musda KNPI Maluku Rp20 juta”.
Selain Dominggus, status yang sama juga diunggah pemilik akun bernama Ali Moksen Alkatiri. Dia menuliskan “Ternyata kalian lebih jahat dari kandaku Ipul, kalian manfaatkan KNPI untuk kepentingan pribadi kalian, dan SK baru KNPI harus disetor 5 juta, dan 20 juta untuk Musda KNPI Maluku”.
Baca Juga:
Dalam unggahan Ali Moksen Alkatiri, dia turut memposting gambar/foto Arista Djunaidi. Salah satu pengurus karateker di DPD KNPI Provinsi Maluku. Belum diketahui apa kaitannya Arista Djunaidi dengan jualan SK seharga 5 juta tersebut.
Terkait hal itu, Dominggus yang dihubungi Timesmaluku.com via telepon seluler, Senin (23/8/2021) membenarkan unggahannya di Medsos tersebut.
Dia juga mengaku dimintai uang Rp. 5 Juta jika ingin mendapatkan SK selaku karateker KNPI SBB.
“Jadi sesuai yang saya posting, itu betul. Kalau saya dimintai uang 5 juta. Jadi mereka bilang kalau mau ambil SK, stor 5 juta. Itu untuk harga SK. Sementara 20 juta untuk pelaksanaan kegiatan Musda. Dan kita memilih mundur,”ujarnya.
Menurutnya, selaku organisasi kepemudaan yang besar, KNPI dibawah kendali Boy Latuconsina dan mereka-mereka dibawahnya itu, mestinya fokus pada bagaimana kontribusi KNPI bagi masyarakat, yang tidak harus dengan cara seperti itu.
Baca Juga:
“Memberikan itu (uang yang diminta) memang tidak berat, tapi apakah itu cara, jaman sebelumnya tidak ada minta-minta uang,”tuturnya.
Diketahui, sebelumnya SK karateker Kabupaten Buru Selatan juga dicabut oleh Karateker DPD KNPI Maluku dibawah kendali Boy Latuconsina saat ini.
Beredar kabar, bahwa pencabutan itu dikarenakan Ketua Karateker KNPI Bursel tidak dapat memenuhi setoran sebesar Rp30 juta (untuk SK dan Musda) yang diminta oleh DPD.
Sementara terkait SK Buru Selatan, Arista menjelaskan, bahwa karateker Buru Selatan sebelumnya ketahuan telah berbohong dengan mengingkari janji untuk memenuhi Rp30 juta tersebut.
Kesalahan lain, kata Arista, bahwa dia juga telah menfitnah DPD KNPI, dengan mengatakan, bahwa ada permintaan uang sebesar Rp. 30 juta untuk tiket DPP.
“Padahal kita tidak pernah berkomunikasi soal itu, hanya soal proposal dana Musda itu. Itupun lewat saudara Helmi Alkatiri. Komunikasi pribadi kebutulan sama-sama di FISIP, jadi saya sampaikan soal proposal,” tepis Arista.
Lalu lainnya, dia menyambungkan komunikasi via telepon bersama DPD dan mengatakan itu dengan Sekda Bursel, padahal bukan. Jadi itu alur cerita sampai SK Bursel itu dicabut. “Ingkar janji, berbohong, dan fitnah,”jelasnya.(TM-01)
Discussion about this post