Piru, TM.- Polemik mencuat usai pemakaman korban insiden penusukan di Desa Tomalehu, Kecamatan Amalatu. Salah satu media online melaporkan dugaan pelecehan terhadap wartawan, Gres Kakisina, yang melibatkan oknum TNI dari Kodim 1513/SBB.
Menanggapi laporan ini, Dandim 1513/SBB, Letkol Inf Rudolf G. Paulus, memberikan klarifikasi resmi.
Dandim membenarkan adanya laporan tersebut, namun ia menegaskan bahwa pemberitaan yang beredar tidak sepenuhnya sesuai fakta.
Menurutnya, kejadian itu berawal dari perselisihan di Pasar Kompleks Waimeteng Pantai pada 16 Januari 2025. Berdasarkan investigasi, kejadian bermula sekitar pukul 19.00 WIT saat terjadi percekcokan antar anak-anak.
Teriakan “anaknya Nenek Ipa”, kata Dandim, membuat Ibu Ipa, ibu dari Serda Halim Arwan, datang ke lokasi. Dalam situasi itu, Ibu Ipa terlibat adu mulut dengan Gres Kakisina, yang mengancam melaporkan peristiwa tersebut ke Pangdam XV/Pattimura.
Namun, kata Dandim, investigasi Kodim mengungkapkan bahwa Serda Halim tidak berada di lokasi saat kejadian. Kesaksian dari warga, termasuk Merry Simon dan Aldo, memperkuat alibi Serda Halim.
“Saya tidak berada di tempat kejadian dan tidak mengenal Saudari Gres secara pribadi. Saya baru tahu isu ini dari berita yang dirilis media,” tegas Serda Halim.
Ia menambahkan bahwa kesalahpahaman ini bermula dari teriakan warga yang menyebut namanya.
Dandim Letkol Inf Rudolf G. Paulus, menyesalkan pemberitaan sepihak yang dipublikasikan tanpa konfirmasi lebih lanjut.
“Kami menghormati kebebasan pers, tetapi profesionalisme harus dijaga. Jangan hanya mengandalkan informasi yang tidak terverifikasi,” katanya.
Ia juga meminta klarifikasi dari pihak wartawan dan media yang memberitakan dugaan tersebut. “Jika tidak ada klarifikasi, kami tidak segan melaporkan balik karena informasi ini telah merugikan institusi,” tambahnya.
Dandim menegaskan, bahwa Kodim 1513/SBB tetap berkomitmen untuk transparan. “Jika ada anggota yang terbukti bersalah, kami siap mengambil langkah hukum. Namun, kami juga meminta semua pihak berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang belum diverifikasi,” tutupnya.(TM-02)
Discussion about this post