Ambon, TM. – Rekayasa jalur Lalu Lintas tidak berjalan mulis di hari pertama pada Senin (17/7/2023). Puluhan sopir Angkot Karpan memilih mogok angkut penumpang, karena menolak model perubahan jalur yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Ambon.
Aksi dilakukan sejak pukul 07.00 WIT. Seluruh Angkot Jalur Karpan dan beberapa Angkot jurusan lain, memarkirkan kendaraannya di depan kantor PLN dan Kantor BCA, hingga kantor Pemerintah Kota Ambon, Jalan Sultan Hairun.
Para sopir ini menuntut bertemu Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena. Setelah menanti lebih dari tiga jam, mereka mau diterima Wattimena sekira pukul 11.20 WIT. Walikota didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Robby Sapulette.
Walikota bertemu para sopir Angkot di depan kantor Pemkot Ambon. Para pengunjuk rasa menyampaikan protes atas rekayasa jalur yang dilakukan Dishub Kota Ambon. Bagi mereka, perubahan itu berdampak pada pendapatan.
“Kami akan kesulitan mendapatkan penumpang. Pasti pendapatkan kita akan lebih kecil dari sebelum ada perubahan jalur. Kami 6 enam jalur yang lakukan aksi ini biasa dapat penumpang transit dari luar kota,” kata Ketua ASKA Paulus Nikijuluw.
MWattimena kemudian meminta Kadis Perhubungan untuk segera menindaklanjuti tuntuan para Sopir. Pertemuan bersama perwakilan Sopir yang diwakilkan Ketua ASKA, Paulus Nikijukuw, berlangsung di Ruang Kadis Perhubungan.
Usai pertemuan, Kadis menegaskan rekayasa tetap dilakukan, namun berlangsung selama dua hari sejak Senin (17/7/2023) hingga Selasa (18/7/2023). Setelah baru akan dievaluasi. Rabu (19/7/2023) jalur dikembalikan seperti semula.
“Rekayasa ini untuk kajian, untuk pemerintah bisa mengambil langkah-langkah strategis, untuk mengatasi kepadatan lalulintas. Jadi ini akan dijadikan data, mungkin kedepan, akan dibangun jalan pesisir di laut,” tandas Kadis. (TM-01)
Discussion about this post