Ambon, TM, – Syawal Dzakaria, terpilih sebagai Rektor Universitas Darussalam untuk masa kerja periode 2021-2025. Dia terpilih dalam pemilihan yang berlangsung, Jumat (23/7/2021).
Pejabat sementara Presiden Mahasiswa Unidar Ambon, Fisal Umasugi dalam rilisnya yang diterima Timesmaluku.com, menyebutkan
Dzakaria menang pemilihan Rektor dengan perolehan 92 suara atau 59 persen.
Posisinya menggeser Dr. Jaelani Lamasidonda dengan 41 suara atau 26 persen, dan Dr. Muhammad Riyadh Uluputty dengan 23 suara atau 15 persen. Dari Hasil itu, Dr. Syawal terpilih memimpin Unidar Ambon.
Baca: Gubernur Maluku Sampaikan APBD 2020
“Kami berharap, semua proses ini sudah sesuau aturan. Jangan lagi ada kesalahan seperti sebelumnya, dimana disampaikan nama Dr. La Ega dan Dr. Farida Mony, tapi Yayasan malah melantikan Dr. Muhammad Riyadh Uluputty,”cetusnya.
Saat itu menyebabkan Unidar tidak berkembang, justru semakin terpuruk. Proses pemilihan dimulai dari usulan Bakal Calon sampai penetapan Bakal Calon Rektor oleh Civitas Senat Universitas pada 24 Juni 2021 lalu.
Ada tiga nama tersebut yang disampaikan ke Yayasan. Nama itu digodok, kemudian dicalonkan dalam bursa pemilihan. Akhirnya terpilih DR Syawal Dzakaria.
“Maka selanjutnya, sesuai statuta Unidar, tiga nama itu telah mendapatkan persetujuan yayasan, dan selanjutnya dipilih oleh Senat Universitas untuk mendapat sekurang-kurangnya dua nama, kemudian dilakukan pemilihan,”jelasnya.
Universitas Swasta ini dibangun sejak lama. Awalnya berdiri di Tulehu. Kemudian saat konflik diputuskan dibangun kampus alternatif. Dari Sekolah di Alfatah, kemudian mendapatkan tempat permanen di Wara.
Usai konflik, Kampus di Wara tetap berjalan, Kampus pusat di Tulehu juga tetap berjalan. Hingga akhirnya terjadi masalah soal kepemilikan. Sempat terjadi kericuhan.
Baca: DPRD Apresiasi Pemkot dan Warga Ambon
Mahasiswa gelisah. Mereka berdemo menuntut kejelasan statusnya baik yang ada di Tulehu maupun di Wara. Banyak juga diantara mahasiswa akhirnya hengkang memilih pindah ke perguruan tinggi lain.
Demo dilakukan berjilid-jilid untuk mendesak rektorat maupun pemerintah agar mahasiswa tidak dikorbankan. Hingga akhirnya masalah pun tuntas lewat proses hukum yang sangat panjang.
Sempat juga mahasiswa di Unidar resah setelah muncul informasi terkait akreditasnya. Namun informasi itu kemudian hilang dengan sendirinya, setelah banyak jebolan universitas itu justru di terima di banyak lapangan pekerjaan. (TM-01)
Discussion about this post