AMBON, TM.– Program Studi (Prodi) Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura (Unpatti) terus berkomitmen mendukung kebijakan hilirisasi pangan dan ketahanan gizi, sejalan dengan program Asta Cipta Presiden Prabowo.
Dengan pengalaman 25 tahun, prodi ini berperan penting dalam pengolahan hasil pertanian untuk menghasilkan pangan yang bergizi, higienis, dan mendukung diversifikasi pangan.
Ketua Prodi Teknologi Hasil Pertanian, Dr. Vita Novalina Lawalata, dalam konferensi pers di Ruang Rapat Fakultas Pertanian Unpatti, Poka, Kota Ambon, Jumat (7/2), menjelaskan bahwa prodi ini berfokus pada tahap akhir sektor pertanian, yaitu pengolahan hasil pertanian dari hewan maupun tumbuhan.
“Jika berbicara tentang mendukung Asta Cipta, program studi kami sangat relevan. Kami mempelajari bagaimana menghasilkan pangan yang bergizi dan higienis, yang dibutuhkan setiap manusia. Ini adalah salah satu keunggulan kami,” ujarnya.
Prodi ini bertujuan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, mandiri, dan inovatif melalui penguasaan ilmu teknologi hasil pertanian.
“Pada tahun 2030, kami menargetkan menjadi pusat pengembangan teknologi hasil pertanian yang unggul, menghasilkan SDM berkualitas dengan karakter kewirausahaan untuk mendukung industri pangan dalam persaingan global,” tambahnya.
Sejalan dengan visi tersebut, Unpatti ingin berperan sebagai dapur pangan bagi Maluku guna memastikan anak-anak di provinsi ini mendapatkan akses makanan bergizi.
Sejak berdiri, prodi ini telah mencetak banyak lulusan yang bekerja di berbagai sektor, baik di instansi pemerintah maupun swasta. Para alumni tersebar di perusahaan besar seperti PT Saritama Food Processing dan PT Bogasari, serta di sektor ritel seperti Indomaret dan swalayan lokal.
“Peran alumni kami sangat luas, termasuk dalam proses sortasi bahan hasil pertanian sebelum dijual. Bahkan, ada yang bekerja di Bank Indonesia dan BRI, karena sektor perbankan juga membutuhkan tenaga ahli yang memahami kredit usaha pangan,” jelas Dr. Vita.
Untuk menarik minat mahasiswa baru, prodi ini aktif melakukan sosialisasi ke berbagai SMA di Kota Ambon dan daerah lainnya. Informasi juga disebarluaskan melalui leaflet serta kunjungan langsung ke sekolah-sekolah.
Prodi ini juga menjalin berbagai kerjasama dengan instansi pemerintah dan perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu program unggulan adalah magang mahasiswa di Balai Standardisasi Instrumen Palma di Manado yang berfokus pada pengolahan tanaman palma seperti kelapa menjadi berbagai produk turunan.
Selain itu, prodi ini juga telah melakukan penelitian mendalam mengenai pengolahan tanaman perkebunan, di antaranya kopi dan kakao. Proses fermentasi sangat penting untuk mempertahankan aroma khasnya.
“Sensasi aroma adalah elemen penting dalam menikmati kopi maupun kakao. Dan di Prodi kami, teknik pengolahan ini menjadi salah satu bidang keahlian yang terus dikembangkan,” kata Dr. Vita.
Di usia ke-25 tahun, Prodi Teknologi Hasil Pertanian Unpatti terus berkembang dan berkontribusi dalam ketahanan pangan serta inovasi pengolahan hasil pertanian.
“Untuk itu, kami mengajak siswa-siswa SMA dan sederajat untuk bergabung. Di sini, mereka akan belajar bagaimana menghasilkan pangan yang bergizi dan higienis, yang berkontribusi bagi kesehatan dan kemajuan Maluku serta Indonesia,” pungkasnya.(TM-01)
Discussion about this post