8 Kades, 1 Raja Dilantik, Walikota Beri Pesan Menohok ke Hative Kecil

Ambon, TM.- Setelah terpilih dalam proses demokrasi dua pekan lalu, delapan kepala desa dan satu raja dilantik Kota Ambon. Mereka diambil sumpah oleh Walikota Ambon Richard Louhenapessy.

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, resmi melantik 8 (Delapan) Kepala Desa (Kades) dan 1 (satu) Raja di Kota Ambon.

Mereka yang dilantik, adalah, Kades Galala Jemima AM Joris, Hative Kecil, Ir. Josias J Miryani, Kades Nania La Ana, Kades Hunuth Yondry VH Kapuw, Negeri Lama Otniel WL Maitimu, Kades Poka Marthina Kelbulan, Kades Waiheru, Usman Elly, Kades Wayame Samsudin Menur, dan Kades Latta, Hansje Max Jane Totomutu.

Mereka resmi diambil sumpahnya dan dilantik, dilokasi Pattimura Park, Lapmer, Ambon, pada Rabu (20/4/2022).

Walikota dalam sambutannya menitipkan delapan pesan bagi seluruh Kades/Raja yang baru dilantik. Mereka melaksanakan kebersamaan dengan mempersatukan dan eratkan kembali masyarakat yang dipimpin.

“Untuk itu, tidak boleh membeda-bedakan masyarakat yang dipimpin,”ujar Walikota. Khusus untuk Kades Hative Kecil, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan, yakni tentang pengentasan kemiskinan dalam program prioritas dengan jumlah anggaran desa yang cukup besar.

“Lakukan juga program rehabilitasi rumah-rumah warga yang tidak layak. Jangan bangun jalan-jalan setapak itu.Selain itu, program jambanisasi dan pendampingan ibu hamil hanya untuk mencegah stanting,” pintanya.

Walikota meminta kepada semua Kades/Raja, agar dapat melaksanakan anggaran Desa/Negeri dengan baik dan transparan, serta menghindari kemungkinan kebocoran.

“Biasanya, tingkat kepercayaan masyarakat itu hilang, karena tidak ada pertimbangan tentang pengelolaannya,”cetus Walikota.

Walikota berharap, setiap Kades/Raja untuk lebih inofatif. Seluruh pelayanan publik sudah harus dipersiapkan berbasis digital. Berdayakan potensi anak-anak muda yang ada di Desa/Negeri masing-masing, agar pelayanan publik semakin cepat dan inofatif.

Dia juga meminta Kades/Raja tidak alergi terhadap kritik. Kritikan itu harus dijadikan kesempatan untuk pengembangan diri.(TM-01)