Ambon, TM.- Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pattimura, dilibatkan dalam Studi Independen Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mereka yang ikut sebanyak 40 orang mahasiswa.
Selain MBKM, mereka juga ikut Praktek Mata Kuliah Perancangan Peraturan Perundang Undangan (PERUU), di Pulau Banda, tapatnya di Negeri Rajawali dan Negeri Lonthoir, Kabupaten Maluku Tengah.
Dalam rilis Humas Unpatti, Jumat (26/5) menyebutkan, kegiatan telah berlangsung sejaj tanggal 13-18 Mei 2023 lalu. Rombongan Mahasiswa tersebut turut didamping Dosen penanggungjawab mata kuliah sekaligus Ketua Bagian HTN/HAN, Dr. Renny Nendissa.
Nendissa mengatakan, kegiatan itu bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan, dan hal ini pula, merupakan bagian dari Program Kampus Merdeka sekaligus menjawab Indikator Kinerja Utama dimana mahasiswa akan mendapat pengalaman diluar kelas untuk mengembangkan diri.
“Artinya, tidak hanya pasif di kelas, tetapi juga melakukan kegiatan pembelajaran dengan model variatif, dan mampu memberi bekal keterampilan yang mumpuni,”katanya.
Kegiatan yang disasarkan kepada mahasiswa semester 6 itu, juga bertujuan agar mahasiswa dapat belajar untuk menghasilkan sebuah produk peraturan dengan memperhatikan berbagai hal yang menjadi indikator keberhasilan.
Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap, kedepan, ada partisipasi masyarakat dalam memberikan masukkan kepada mahasiswa, agar dapat dituangkan dalam sebuah produk peraturan.
“Dan selain masukan-masukan, diharapkan mahasiswa juga akan memperoleh isu-isu untuk diangkat menjadi sebuah produk hukum, baik itu yang bersumber dari Peraturan Desa/Negeri, atau yang lainnya,”ujarnya.
Dia berharap, kehadiran mahasiswa fakultas hukum di tengah masyarakat di dua lokasi itu, dapat memberikan manfaat, baik bagi Negeri maupun bagi Banda Naira sendiri.
Selain itu, dia bersama mahasiswa juga melakukan kunjungan ke Universitas Banda Naira (UNB) dan Pulau Karaka, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat serta upaya mewujudkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui Studi Independen tersebut.
“Ditahun sebelumnya, kami juga melakukan hal yang sama di Kota Ambon, dengan melibatkan 2 Negeri Adat dan 2 Desa Administratif, seperti di Desa Poka, dengan masalah yang ditemui, yaitu rumah kost, tempat tinggal hingga pendapatan Desa. Dan uoaya membantu masyarakat juga kami lakukan saat berlangsungnya praktek lapangan di Pulau Banda,”ujarnya.
Sebelumnya, kedatangan rombongan ini disambut oleh Kepala Kecamatan Banda, Kadir Sarilan. Bahkan dalam sambutan hangat itu, Camat menjelaskan tentang Banda Naira sebagai salah satu pulau yang berada di wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku dan merupakan pusat administratif Kecamatan Banda.
“Pada masa kolonial, Pulau Banda tentunya menjadi rebutan bangsa Inggris dan Belanda, karena kekayaan alam tersebut. Selain itu juga, ada beberapa sektor unggulan yang dimiliki oleh Pulau Banda, seperti di sektor perikanan, perkebunan dan juga sektor pariwisata,”tuturnya.
Terkait dengan itu dirinya berharap, kedepannya, para mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, sehingga program yang dijalankan, dapat berjalan dengan baik. (TM-01)
Discussion about this post