Ambon, TM.- Masih banyak desa dan dusun di Kabupaten Seram Bagian Barat, yang tidak memiliki tenaga kesehatan, Baik perawat maupun bidan. Padahal terdapat pusat kesehatan pembantu (Pustu). Pustu ini tak pernah digunakan, akhirnya rusak karena tidak ada aktifitas pelayanan kesehatan.
Hal ini disampaikan anggota DPR RI asal Maluku, Saadiah Uluputty saat berbicara di wisudawa STIkes Maluku Husada yang berlangsung di Aula, STIkes Maluku Husada, Kairatu, SBB, Sabtu (18/11/2023).
Dihadapan Penjabat Bupati Kabupaten SBB, Andi Chandra As’aduddin dan seluruh wisudawan STIkes Maluku Husada, Saadiah, mengatakan pemerataan penempatan tenaga-tenaga kesehatan yang kini telah tersedia dari para lulusan-lulusan terbaik STIkes Maluku Husada, harus dilakukan.
“Masih banyak desa maupun dusun yang sampai hari ini belum ada tenaga perawat, dan bidan. Kunjungan saya ke Pulau Osi, tidak ada tenaga kesehatan. Pustu mereka rusak tidak ada pelayanan disitu. Belum lagi di Manipa, Pulau Kelang, Buano, disitu juga masih dibutuhkan tenaga-tenaga kesehatan,” tambah Saadiah.
Dia berharap, kehadiran STIkes Maluku Husada yang setiap tahunnya melahirkan lulusan-lulusan terbaik mereka, dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah, tidak hanya SBB, tetapi 11 Kabupaten/Kota.
Saadiah membeberkan masalah keterbatasan faskes bagi warga yang menetap di pulau-pulau, daerah terpencil dengan berbagai masalah, stunting, ibu hamil dan menyusui yang angka indeks kesehatannya rendah.
Kondisi ini, lanjut dia, berdampak pada tingginya angkah kematian ibu yang tercatat 30:1.000, ini menunjukan Maluku masih berada dalam satu indeks kesehatan yang rendah. Sehingga, besok adalah etape baru sebuah pengabdian kepada masyarakat.
“Kalian yang akan mengisi kekosongan tenaga kesehatan di daerah ini. Kita punya ribuan pulau, ada 1.340 pulau dan 1.300 desa dan menanti kehadiran para lulusan terbaik STIkes,”tururnya.
Menanggapi hal itu, Penjabat Bupati SBB, menyatakan kesiapanya p merangkul para lulusan terbaik STIkes Maluku Husada, untuk mengisi kekosongan-kekosongan pada daerah-daerah tertentu di SBB, dengan tentu tetap mengikuti proses-proses rekrutemn sesuai mekanisme yang berlaku.(TM-01)
Discussion about this post