Ambon, TM.- Tiga tahun melayani kebutuhan transportasi masyarakat Ambon dan Buru, Kapal Feri Garda Maritim berencana hengkang dari perairan Maluku. Pihak Manajemen kapal ini mengaku kecewa dengan kPemerintah Provinsi Maluku.
Kepala Cabang PT. Mukti Guna Maritim untuk Indonesia Timur, Muhammad Fauzan, kepada Wartawan, di Ambon, Minggu (3/12) mengaku merugi dalam beberapa bulan terakhir ini, setelah PD. Panca Karya, BUMD milik Pemprov, mendatangkan KM. Tatihu untuk melayani rute yang sama.
Padahal, kata dia, pada Rute itu, sudah ada dua kapal feri yang beroperasi. Garda Maritim, kapal feri yang memenuhi segala bentuk standar pengoperasian itu, harus mengalami kerugian.
Pengoperasian KM. Tatihu milik Pemprov itu, kata Fauzan, tidak pernah dibicarakan bersama dengan PT Mukti Guna Maritim, selaku salah satu investor di bidang transportasi laut di Maluku.
“Dalam perjalanan, saat mau doking, kami dapat penekanan harus cepat, sehingga dalam waktu 9 hari kami selesaikan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan oleh Dishub Maluku, sampai hal-hal kecil, seperti gayung, ember, walpaper kamar mandi, dan lain-lain,” kata Fauzan.
Setelah semua dipenuhi, kata Fauzan, ternyata Surat Standar Pelayanan Minumum (SPM) KM Mukti Guna Maritim tidak juga diterbitkan oleh Dishub. Padahal perusahaan ini, sudah berniat menambah lagi satu kapal feri yang melayari rute antar pulau di Maluku.
“Tapi sayangnya kami justru tidak didukung oleh Pemerintah disini. Dan itu jelas, tanpa ada pembicaraan bersama, Dishub terbitkan ijin operasi kapal feri Tatihu di rute yang sama dengan kami. Kami terima itu, kami coba bertahan satu minggu, setelah ditelaa, kami rugi,” keluh Fauzan.
“karena kami swasta tanpa subsidi, sehingga untuk biaya BBM saja per bulan, itu tidak bisa. Artinya kalau kita rugi, maka omong kosong kalau kami akan berikan pelayanan terbaik,” tambah dia.
Terkait masalah ini, kata Fauzan, mereka sudah bertemu dengan pihak Dishub Maluku, namun tidak ada titik temu. Dia berharap, dengan hengkangnya mereka nanti, sistem pelayanan transportasi laut di Maluku akan semakin baik ke depan.
“Selama ini kita dijadikan pilot projec kalau ada kunjungan pusat atau apa. Jadi orang di pusat itu tahu sistem pelayaran disini baik itu karena adanya kita. Sekarnag Feri yang didatangkan justru dibawah standar pelayanan,” tandas Fuazan.
Diketahui, KM. Garda Maritim 5 berkapasitas 243 penumpang dengan 40 unit kendaraan campuran, yang juga mempekerjakan kurang lebih 7 anak-anak Maluku pada staf darat, dan beberapa anak Maluku pada bidang lainnya. (TM-01)
Discussion about this post