Ambon, TM.- Isteri Gubernur Maluku, Widya Ismail menyambangi warga Noaulu, Dusun Rohua, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. Disana masyarakat adat ini mengembangkan kerajinan tangan.
Widya yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Maluku, ini bersama rombongan harus menyeberangi sungai Noa. Sungai ini memiliki lebar kurang lebih 50 meter. Beberapa orang dari rombongan terpaksa turun dari mobil agar bisa sampai di desa setempat.
Di Rohua, Widya disuguhkan dengan kepiawaian para pengrajin yang memperlihatkan cara merajut anyaman bambu yang diolah menjadi Takanasi atau Keranjang dan kerajinan lainnya oleh salah satu pengrajin di Rumah Adat Marga Matoke.
Baca Juga:
Bagi pengrajin, hanya membutuhkan seminggu untuk membuat satu keranjang. Kegiatan rajut ini biasanya baru akan dilakukan saat prosesi adat.
Tak hanya melihat kerajinan UMKM, Bunda Literasi juga menyempatkan diri mengunjungi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Agape yang ada di dusun setèmpat.
Bila Kelompok Usaha Kerajinan Tangan Dusun Rohua memiliki kepandaian merajut bambu menjadi keranjang, lembaga PKBM Agape yang terbentuk tahun 2006 ini, justru identik dengan pembuatan Sandal Hotel/Rumahan.
Bahan dasar dari Sandal Hotel/Rumahan tersebut terdiri dari Spon, Kain Cele, Lem Fox Nomor 186, Gunting, Pisau, Kater dan alat penjepit. Usai kunjungan, Widya mengatakan, jika tujuan kedatangannya adalah untuk melihat potensi kerajinan yang ada di dusun tersebut.
“Dengan kunjungan yang saya lakukan ini, selain kita bisa mempromosikan hasil kerajinan masyarakat, kita juga bisa mengetahui secara langsung persoalan yang dihadapi para pengrajin ini,” ungkap Widya.
Widya juga berharap, para pengrajin ini bisa membagikan ilmunya kepada masyarakat lainnya, agar kreatifitas ini bisa berkembang.
“Kita sudah lihat sendiri kan, bila pengrajin ini memiliki bakat luar biasa dalam bidang industri rumahan dan kerajinan. Hasil yang diproduksi pun memiliki kualitas yang baik dan menarik,” terangnya.
Baca Juga:
Menurutnya, Dekranasda selaku mitra pemerintah harus menciptakan lapangan kerja dengan melatih skill masyarakat untuk kesejahteraan mereka.
“Harapannya juga tentunya masyarakat lainnya tergerak hatinya untuk belajar dalam hal kerajinan tangan untuk membentuk SDM disini,” ujarnya.
Dalam kunjungannya tersebut, Widya didampingi Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Maluku Danny Indey dan Kadis Perindag Elvis Pattiselano. Turut hadir Sekretaris Negeri Sepa Abdullah Sopalatu dan Kepala Adat/Marga,Tuisa Matoke. (TM-02)
Discussion about this post