Ambon, TM.- Sampah kian tak terus. Pemerintah Kota Ambon mulai kewalahan urus sampah. Menjadikan Ambon kota yang bersih, terbilang sulit. Apalagi masyarakat belum juga memiliki kesadaran tinggi.
“Jadi selain minimnya Armada pengangkut sampah yang tidak sebanding dengan jumlah volume sampah per hari. Juga soal kurangnya kesadaran warga kota ini dalam membuang sampah,”ujar Pj. Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, kepada Wartawan, Rabu (25/1).
Wattimena mengaku, berulang kali Pemerintah mensosialisasi, mengajak, mengimbau masyarakat, agar sadar sampah. Namun seakan sia-sia.
Tidak ada satu pun Pemerintah yang mampu meyelesaikan suatu persoalaan sampah, jika itu tidak didukung dengan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah.
“Seperti yang terjadi di Ambon, Pemerintah berupaya, tapi masyarakat malas tahu. Ujung-ujungnya yang disalahkan Pemerintah, padahal kalau kerjasama dilakukan dengan baik, saya pastikan Ambon akan bebas sampah,”ujarnya.
Padahal, tambahnya, telah diatur waktu pembuangan sampah bagi warga, yakni dari pukul 22.00-05.00 WIT.
Namun faktanya, masih ada masyarakat yang membuang sampah diluar jam itu. Itu yang membuat Petugas kewalahan.
“Karena saat sampah di TPS telah bersih, malah datang lagi dalam jumlah yang lebih banyak. Dan sekarang, kita sudah punya Perda sampah. Yang pasti, ada sanksi untuk masyarakat yang melanggar. Dan kita akan terapkan itu dengan melakukan penindakan bagi pelanggar,”tegasnya.
Dengan sanksi yang akanndikenakan, tambahnya, adalah denda sebesar Rp. 1 juta. Hal itu untuk memberikan efek jerah, sehingga masyarakat sadar sampah dan memilih membuang sampah pada tempat dan waktu yang telah ditentukan.
“Kita mau bikin minimal ada efek jerah supaya masyarakat punya tanggung jawab menjaga kebersihan di kota ini. Jangan semua disalahkan kepada pemerintah,”tandasnya. (TM-01)
Discussion about this post