Ambon, TM.- Untuk penguatan kapasitas perikanan di Maluku terutama ekspor ikan tuna ke pasar Luar Negeri, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Pattimura (Unpatti) jalin kerjasama dengan Ocean Policy Research Institut (OPRI) Japan.
Selain dengan OPRI Japan, FPIK juga bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kerjasama itu dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani bersama, di Ballroom Lantai 5 salah satu hotel di Ambon, Rabu (12/6).
Penandatanganan itu turut disaksikan oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Mohammad K Koba dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Ambon, Rawindra Ardiansah.
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura, Dr. Y Lopulalan usai penandatanganan mengaku bersyukur atas kesempatan tersebut.
Dia berharap, kerjasama dalam rangka penguatan kapasitan perikanan di Maluku bagi ekspor ikan tuna ke pasar Luar Negeri itu, dapat bermanfaat dan sekaligus dapat membuka kesempatan emas bagi lulusan S1 untuk bisa melanjutkan studi S2 dan S3 di Jepang.
“Ini suatu kebanggan dan kehormatan bagi kami, khusus dengan OPRI, ini akan jadi kolaborasi antara FPIK Unpatti dengan Jepang, dan bersama KKP, kedepannya berbagai kegiatan akan dilakukan, terutama dari segi penguatan bagi nelayan,”ujarnya.
Dikatakan, dengan Guru Besar dan Doktor yang dimiliki FPIK Unpatti, maka tentu dapat berkontribusi bagi pengembangan perikanan di Maluku, terutama pengembangan kesejahteraan masyarakat dengan hasil-hasil penelitian yang bisa dilakukan lewat pengabdian kepada masyarakat, serta inovasi dan teknologi.
“Dengan itu diharapkan, semua Akademisi FPIK khususnya, dapat terlibat aktif serta dapat berkontribusi dalam kerjasama ini,”harapnya.
Dengan OPRI, kata dia, ini merupakan yang pertama kali. Seperti yang disampaikan pihak OPRI, bahwa banyak perguruan tinggi negeri di Indonesia yang sudah membangun komunikasi, namun pada akhirnya yang melakukan MoU hanya salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang ada di wilayah Timur, yaitu Universitas Pattimura.
“Hal ini tentu menjadi sebuah kesempatan yang istimewa dan emas bagi masyarakat di Maluku untuk dapat mengembangkan produk perikanannya,”ujarnya.
Sebelum penandatanganan itu dilakukan, terlebih dahulu dilakukan penguatan kapasitas perikanan yang digagas oleh Kementerian Luar Negeri yang menggandeng Bank Indonesia, FPIK Unpatti, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Maluku dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kegiatan yang dikemas dalam Sustainable Fisheries in Ambon: Coaching Clinic and Business Matching-Penguatan Kapasitas Perikanan Berkelanjutan. Kegiatan itu turut menghadirkan narasumber, Dr. Hide Sakaguchi selaku President Ocean Policy Research Institut (OPRI), dan Akihito Iwasaki selaku Senior Researcher JICA Indonesia.
Keduanya memaparkan materi tentang praktik terbaik sertifikasi ikan internasional dan ketertelusuran untuk pasar Jepang dan Eropa.
Dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Ambon, Rawindra Ardiansah juga memaparkan tentang update perekonomian dari Maluku yang berkaitan dengan potensi sektor perikanan Ambon terhadap GDP Nasional.
Diketahui, kegiatan tersebut melibatkan para Dosen dan mahasiswa, para Penyuluh Kelautan dan Perikanan, para perwakilan siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru dan tamu undangan lainnya. (TM-01)
Discussion about this post