Bula, Kompas.id – Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan resmi mencanangkan dua desa di Pulau Kwamor, Kecamatan Ukar Sengan, sebagai Kampung Nelayan Terpadu pada 2025.
Pencanangan ini berlangsung di Desa Kwamor dan dipimpin langsung oleh Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri, seusai meresmikan pembentukan Kecamatan Ukar Sengan, Selasa (20/5/2025).
Dua desa yang ditetapkan sebagai Kampung Nelayan Terpadu adalah Desa Kwamor Mata Ata dan Desa Kwamor Mata Wawa. Program ini bertujuan memperkuat potensi sektor perikanan dan kelautan sebagai salah satu pilar utama pembangunan ekonomi lokal di kawasan pesisir.
“Kampung nelayan bukan sekadar simbol identitas, melainkan bentuk nyata dari kemandirian dan harapan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir,” ujar Bupati Fachri dalam sambutannya.
Ia menegaskan, pengembangan Kampung Nelayan menjadi bagian dari visi pemerintah daerah bersama Wakil Bupati Muhammad Miftah Thoha Rumarey Wattimena, yaitu mewujudkan SBT yang sehat, cerdas, sejahtera, berbudi luhur, dan berkelanjutan.

Program tersebut akan difokuskan pada penataan lingkungan, peningkatan produktivitas perikanan, serta penguatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Pemkab SBT juga akan menyediakan pendampingan teknis dan dukungan kebijakan untuk memastikan program berjalan efektif.
Dalam kesempatan itu, bupati menyerahkan bantuan 10 paket alat tangkap ikan tradisional kepada para nelayan dari kedua desa sebagai bentuk dukungan awal terhadap implementasi program.
Bupati berharap, Kampung Nelayan di Kwamor dapat menjadi model pembangunan pesisir yang inspiratif dan dapat direplikasi di wilayah lain di Kabupaten Seram Bagian Timur.
“Kami ingin program ini mempersatukan masyarakat, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan agar dapat membangun perkampungan nelayan yang maju dan mandiri,” tutupnya.(TM-04)
















