AMBON, TM.— Peredaran bahan berbahaya dan beracun (B3) jenis sianida kembali memicu keresahan di kawasan tambang emas Gunung Botak, Kabupaten Buru. Sejumlah kaleng sianida yang awalnya berjumlah 351 dan meningkat menjadi 441 kaleng diduga telah dijual habis oleh seorang pria bernama Dewa dengan harga Rp35 juta hingga Rp40 juta per kaleng.
Padahal, sianida tersebut hanya memiliki izin penyimpanan dan sebelumnya ditampung di gudang milik seorang warga bernama Dio. Namun, bahan kimia berbahaya itu berpindah tangan ke Dewa dan kemudian diedarkan tanpa izin resmi.
Kondisi ini diperparah setelah Polres Pulau Buru melakukan penertiban beberapa bulan lalu, yang menyebabkan kelangkaan sianida di lokasi tambang.
Pengurus Pemuda Muhammadiyah Buru, Abd Rauf Wabula, menegaskan aparat penegak hukum tidak boleh tinggal diam. Ia meminta Kapolres Buru segera memerintahkan jajarannya untuk menangkap Dewa.
“Dewa harus ditindak tegas karena telah melakukan perbuatan melawan hukum,” tegas Wabula melalui pesan WhatsApp kepada media ini, Selasa (9/9/2025).
Menurut Wabula, dinas terkait juga harus bergerak cepat untuk menyita sisa sianida ilegal yang masih beredar. Ia menyebut praktik yang dilakukan Dewa merupakan kejahatan terstruktur dan masif, yang pada akhirnya menekan rakyat kecil yang menggantungkan hidup di tambang emas Gunung Botak.
“Hukum seolah dipermainkan oleh Dewa. Barang yang seharusnya hanya disimpan, malah diperdagangkan dengan harga selangit. Langkah seperti ini tidak boleh ditoleransi dan harus diberikan sanksi tegas,” katanya.
Ia juga mengingatkan agar pihak berwenang tidak membiarkan barang berbahaya itu habis terjual, mengingat ada informasi bahwa harga jualnya bisa melonjak hingga Rp50 juta sampai Rp60 juta per kaleng. Bahkan, Wabula menilai seluruh aset milik Dewa perlu disita sebagai bentuk efek jera.
Lebih jauh, Wabula mendesak aparat tidak hanya menindak Dewa, tetapi juga bandar berinisial H dan M yang disebut ikut mendorong peredaran sianida ilegal tersebut.
“Jangan biarkan ada Dewa-Dewa lain yang bermain di Gunung Botak. Semua yang terlibat harus ditangkap,” pungkasnya.(TM-04)