Ambon, TM — Polda Maluku mengerahkan pesawat Beechcraft 1900D untuk menyisir perairan Laut Banda dalam operasi pencarian korban KM Maluku Prima Makmur 03 yang tenggelam pada 21 November 2025
.Langkah ini menjadi bagian dari operasi SAR terpadu yang diperintahkan langsung Kapolda Maluku Irjen Pol Prof. Dr. Dadang Hartanto.
Kapolda menegaskan bahwa seluruh jajaran Polri wajib bekerja maksimal dan tidak setengah hati.
“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Saya perintahkan seluruh jajaran untuk all out. Pencarian dari udara, laut, dan darat harus berjalan terpadu sampai korban ditemukan,” tegas Kapolda.
Menindaklanjuti instruksi tersebut, Direktur Polairud Polda Maluku, Kombes Pol Handoyo Santoso, memimpin langsung penerbangan operasi SAR menggunakan pesawat Beechcraft 1900D registrasi P-4301.

Pesawat ini digunakan untuk memperluas jangkauan pengamatan serta mempercepat proses identifikasi visual pada titik prioritas.
“Area pencarian sudah dianalisis berdasarkan arah angin dan arus. Seluruh personel wajib disiplin dan mengikuti prosedur,” ujar Handoyo sebelum keberangkatan.
Operasi udara berlangsung sekitar dua jam dan menyisir area prioritas yang ditetapkan berdasarkan pemodelan arus. Meski belum menemukan korban pada hari pertama, strategi pencarian dinilai efektif dalam mempercepat pemindaian wilayah luas di Laut Banda.
Rute pencarian pesawat juga terekam melalui Flightradar24. Dari Bandara Pattimura Ambon, pesawat terbang ke arah selatan, melintasi perairan antara Ambon–Seram, sebelum masuk ke zona pencarian di utara Laut Banda.
Pesawat terlihat melakukan pola sweeping memanjang, manuver S-pattern, serta zig-zag search pattern untuk memperoleh cakupan visual yang lebih luas. Seluruh jalur ini sesuai dengan peta arus yang disusun tim SAR gabungan.
Operasi SAR melibatkan personel Polairud Polda Maluku, Kantor SAR Ambon, serta unsur pemerintah daerah. Sebagai bentuk transparansi dan empati, keluarga korban serta perwakilan Pemerintah Provinsi Maluku diikutsertakan dalam penerbangan pencarian.
“Setelah operasi hari ini, kami akan evaluasi ulang berdasarkan data meteorologi terbaru. Pencarian dari udara dan laut akan dilanjutkan besok, 26 November 2025,” jelas Dirpolairud.
Polda Maluku menilai pengerahan pesawat Beechcraft 1900D menjadi bukti kesiapan alutsista Polri dalam menghadapi medan maritim yang luas dan sulit diakses kapal.
Sementara itu, sinergi bersama Basarnas menunjukkan komitmen kuat dalam merespons insiden maritim serta memastikan keluarga korban mendapatkan kepastian.
“Operasi ini akan terus dilakukan sampai korban ditemukan,” tutup Kombes Handoyo.(TM-02)















