Ambon, TM.- Aksi kembali dilakukan mahasiswa kampus merah, Unidar Ambon, setelah Dekan Fakultas Ekonomi, Yusuf Sahupala enggan meninggalkan salah satu jabatannya.
Ini aksi kedua kalinya, setelah aksi pertama dilakukan puluhan Mahasiswa Universitas Darussalam dua pekan lalu. Aksi kali ini diberi label Gerakan Mahasiswa Peduli Almamater (Gempar).
Aksi digelar Kamis (12/8/2021). Dalam rilis yang diterima Timesmaluku.com, Jumat (13/8/2021), aksi ini dilakukan karena sampai saat ini, tuntutan mereka belum dipenuhi oleh pihak Rektorat maupun Yayasan.
Baca:
Dalam aksi itu, puluhan mahasiswa kembali meminta agar Ketua Yayasan Darussalam Maluku dicopot. Selain itu, mahasiswa juga mendesak Dekan Fakultas Ekonomi, Yusuf Sahupala di non aktifkan dari pengurus yayasan.
“Kita minta Dekan Fakultas Ekonomi Yusuf Sahupala dinonaktifkan dari Pengurus Yayasan Darussalam Maluku atau mundur dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Ekonomi. Sebab tidak bisa merangkap jabatan di universitas,”ucap Jihad Nahumarury dalam orasinya.
Menurutnya, tidak boleh ada rangkap jabatan di universitas. Itu tidak sesuai dengan aturan yang ada di yayasan, yakni tentang statuta Unidar Ambon, pasal 34 poin 4 dan 5, bahwa pengurus yayasan tidak boleh merangkap pimpinan universitas.
Pengurus yayasan yang menjadi pimpinan universitas atau fakultas, dinonaktifkan sebagai pengurus. Ini juga bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 pasal 7 ayat (1) dan Pasal 7 ayat (3), diatur ketentuan bahwa pembina/pengurus/pengawas yayasan dilarang merangkap sebagai anggota direksi/pengurus/dewan komisaris/pengawas dari badan usaha yang dikelola oleh Yayasan bahkan dipertegas dengan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2021 tanggal 26 Maret 2021 tentang Larangan Rangkap Jabatan Organ Yayasan Dalam Penyelengaraan Pendidikan Tinggi.
Sementara Orator lainnya, Sahajadin Souwakil menegaskan, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi, Latif Tuasamu telah mengeluarkan kalimat-kalimat yang tidak pantas untuk mahasiswa. Seperti kata “bodoh”.
“Semestinya mahasiswa tidak boleh dibilang bodoh, mengapa seorang dosen tidak bisa memberikan contoh yang baik kepada mahasiswanya,”ujar Souwakil.
Gempar juga meminta agar Wakil Dekan Fakultas Ekonomi, mempertanggungjawabkan ucapannya. Dan meminta maaf di depan umum kepada mahasiswa, karena statusnya sebagai akademisi.
Diketahui, setelah melakukan orasi secara bergantian di halaman Kampus kurang lebih 1 jam, akhirnya puluhan mahasiswa ini diterima oleh Rektor Unidar, Muhammad Riyadh Uluputy.
Baca:
Didepan Rektor, perwakilan demonstran membacakan tiga poin yang menjadi tuntutan mereka yakni, Pertama: Dekan Fakultas Ekonomi Yusuf Sahupala harus dinon aktifkan dari Pengurus Yayasan Darussalam Maluku, sebab tidak bisa merangkap jabatan.
Kedua: Wakil Dekan Fakultas Ekonomi harus diberi sanksi tegas dari rektor, karena telah mengeluarkan kata-kata kotor di depan mahasiswa. Ketiga: Gempar meminta Ketua Yayasan Darussalam Maluku harus dievaluasi atau dicopot, karena tidak pernah melihat kondisi kampus selama ini.
Menanggapi hal itu, Uluputty berjanji semua pernyataan sikap dan tuntutan mahasiswa ini akan disampaikan dan ditindaklanjuti dengan pihak yayasan.
Usai mendengar penjelasan Uluputty, puluhan mahasiswa ini kemudian membubarkan diri. (TM-01)
Discussion about this post