Bula,TM – Banjir bandang yang menerjang desa Effa Kecamatan Kesui Watubela Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada Jumat, (12/12/2025) kemarin, kini menimbulkan dampak bagi warga setempat.
Ratusan kepala keluarga di Effa sangat membutuhkan bantuan obat-obatan, pangan dan peralatan penanganan pasca banjir.

Pangan yang paling dibutuhkan saat ini seperti sembako. Sementara obat-obatan untuk mencegah penyakit kulit, deman dan flu sesuai banjir.
“Kami butuhkan sekarang skop dan karung untuk angkut lumpur. Tapi yang paling penting sekali obat-obatan dan makanan, pemerintah sudah tahu itu. Kalau selesai banjir pasti ada penyakit dan stok sembako menipis,”ujar Sahaka Rumakefing dalam video amatir yang dikirim kepada media ini Sabtu, (13/12/2025).

Saat ini warga hanya berjaga-jaga bila terjadi banjir bandang susulan yang lebih besar. Kondisi ini diperparah dengan hujan deras yang masih terus-menerus mengguyur wilayah Kepulauan Watubela dan sekitarnya.
BUTUH PERHATIAN PEMERINTAH
Sementara itu, pemerintah diminta memberikan perhatian serius terutama untuk penanganan lokasi tanah longsor yang berjarak sekira 200 meter dari pemukiman warga.
Dari informasi yang diterima, banjir Jumat kemarin ikut membawa material berupa tanah merah dari lokasi tersebut.
Akibatnya, 80 persen rumah warga yang terdampak banjir ditutupi oleh sedimen tanah merah setinggi kurang lebih lima sentimeter.
“Mohon untuk jadi perhatian pemerintah, katong (kita) di Negeri Effa dua hari ini, lebih dari 80 persen rumah terendam banjir. Curah hujan sangat deras, tanah longsor yang jarak kurang lebih 20u meter dari pemukiman, turun dan masuk ke dalam rumah-rumah,”ujar salah seorang warga Effa lainnya, Mustamar Rumakefing kepada media ini.
Menurut dia, pasca kejadian tanah longsor bulan Juli lalu, sejumlah instansi terkait seperti Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) dan Muspika kecamatan Kesui Watubela telah turun meninjau lokasi namun, hingga kini belum ada langkah perbaikan.
“Beberapa bulan lalu awal terjadi bencana longsor sudah ada Tim dari BNPB datang melakukan mitigasi namun sampai saat ini belum ada tindak lanjuti,”katanya.
Ia berharap, bupati SBT Fachri Husni Alkatiri merespon cepat dan memberikan perhatian khusus untuk menghindari terjadinya korban jiwa.
“Semoga Bupati SBT bisa ada perhatian khusus par (untuk) katong,”harap dia. (TM-02)
















