Ambon, TM.- Anggota DPRD Provinsi Maluku, Zain Syaiful Latukaisupy, mendesak Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) memberikan perhatian serius terhadap peningkatan kasus HIV/AIDS di wilayah tersebut. Ia menilai penyebaran virus mematikan ini sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan dan memerlukan langkah penanganan cepat serta terukur.
Menurut Latukaisupy, deteksi dini menjadi kunci dalam menekan laju penyebaran HIV di tengah masyarakat. Ia menekankan pentingnya perawatan sejak dini terhadap warga yang diduga terjangkit.
“Orang-orang yang diduga terjangkit HIV itu harus segera dirawat. Jangan tunggu sampai sakit parah baru ditangani, karena penyakit ini sangat mudah menular,” ujar Latukaisupy kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Ambon, Rabu (6/8/2025).
Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Seram Bagian Barat, Latukaisupy menyatakan keprihatinannya atas terus bertambahnya kasus HIV di wilayah tersebut. Ia mendesak Dinas Kesehatan Kabupaten SBB bersikap lebih proaktif, dengan dukungan penuh dari kepala daerah.
“Harus ada perhatian khusus dari bupati dan jajaran tenaga kesehatan. Dalam hal ini, Kepala Dinas Kesehatan harus betul-betul fokus. Kita pernah prioritaskan penanganan kusta dan berhasil, kenapa tidak bisa untuk HIV?” kata Latukaisupy.
Ia menambahkan, meskipun isu HIV/AIDS saat ini jarang disuarakan, bukan berarti persoalan tersebut telah selesai. “HIV itu masih ada dan menjadi ancaman nyata di masyarakat. Pemerintah harus serius dan tidak boleh menganggap remeh,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyoroti sejumlah faktor penyebab penyebaran HIV di SBB, antara lain pergaulan bebas, praktik prostitusi ilegal, serta dampak sosial dari aktivitas pertambangan. Latukaisupy pun menyatakan dukungannya terhadap langkah Kepolisian Resor SBB yang rutin melakukan razia di lokasi-lokasi prostitusi liar.
“Semua orang tahu HIV erat kaitannya dengan pergaulan bebas dan prostitusi. Kami mendukung penuh langkah Polres SBB menertibkan lokasi-lokasi tersebut karena ini menyangkut keselamatan masyarakat. Kehadiran tambang pun jangan sampai menambah potensi penyebaran HIV,” tegasnya.
Latukaisupy menekankan bahwa penanganan HIV/AIDS tidak bisa dilakukan secara parsial. Dia mendorong lahirnya kebijakan terpadu yang mencakup aspek kesehatan, sosial, dan penegakan hukum demi melindungi masyarakat SBB dari ancaman virus tersebut.(TM-02)