AMBON, TM.– Sebanyak 11 orang nelayan berhasil diselamatkan Tim SAR gabungan setelah enam hari terombang-ambing di laut akibat kapalnya mengalami mati mesin di perairan antara Pulau Seram dan Pulau Misol.
Operasi SAR yang dikoordinasikan oleh Basarnas Ambon itu dinyatakan selesai pada Kamis malam (22/5/2025) setelah seluruh korban dievakuasi dalam keadaan selamat.
Informasi awal diperoleh dari Camat Seram Utara Barat, Bapak Yusuf, yang pada pukul 09.50 WIT menghubungi Basarnas dan melaporkan bahwa kapal nelayan asal Desa Pasanea, Kabupaten Maluku Tengah, mengalami mati mesin saat dalam perjalanan pulang dari Pulau Misol, Raja Ampat. Kapal tersebut membawa 11 orang penumpang dan sempat hilang kontak sejak 16 Mei 2025.
Kapal dilaporkan terakhir berada di koordinat 2° 20’ 26.99”S – 129° 0’ 40.32”E, dengan jarak tempuh sekitar 102 mil laut dari Dermaga Bula. Menanggapi laporan itu, pada pukul 10.10 WIT, Tim Rescue Unit Siaga SAR (USS) Bula langsung diberangkatkan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) menuju lokasi kejadian.
Pencarian membuahkan hasil pada pukul 17.47 WIT, ketika Tim SAR gabungan berhasil menemukan kapal beserta seluruh penumpang dalam keadaan selamat di koordinat 2° 26’ 41.83”S – 129° 6’ 15.46”E, atau sekitar 3,40 mil laut dari lokasi awal yang dilaporkan.
Kemudian pada pukul 21.57 WIT, seluruh korban berhasil dievakuasi dengan selamat dan tiba di Dermaga Pasanea, Kabupaten Maluku Tengah, untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
“Operasi SAR secara resmi ditutup pada pukul 22.15 WIT, setelah seluruh korban ditemukan dalam keadaan selamat. Tim SAR bermalam di Desa Pasanea dan akan kembali ke Unit Siaga SAR Bula keesokan harinya,” ungkap Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, dalam keterangannya.(TM-02)
Berikut daftar nama 11 korban selamat:
-
Bakrie Renleow (56)
-
Sarjono Katmas (56)
-
Samsudin Reunbun (56)
-
Abu Bakar Renleow (53)
-
Arobi Bugis (52)
-
Jais Reunbun (52)
-
Rustam Badduking (52)
-
Edorala (40)
-
Abdul Kadir Pakalesi (30)
-
Hamid Bugis (45)
-
Ardiansyah Munandar (28)