Ambon, TM — Menjelang perayaan Idul Adha 2025, Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku melalui Bidang Peternakan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di 12 titik penampungan yang tersebar di Kota Ambon. Pemeriksaan ini melibatkan tim dokter hewan dan petugas medis dari sektor pertanian dan peternakan.
Beberapa titik penampungan hewan kurban yang menjadi fokus pemeriksaan antara lain kawasan Kate-kate dan Desa Poka, tepatnya di depan Kampus Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
“Kami memastikan seluruh hewan, baik sapi maupun kambing, dalam kondisi sehat dan layak secara syariat Islam untuk dikurbankan,” kata Kepala Bidang Peternakan Distan Maluku, Fahmi M. Yusup, Rabu (4/6/2025).
Menurut Fahmi, seluruh pemeriksaan dilakukan secara antemortem, yaitu sebelum pemotongan, mencakup kondisi fisik luar dan dalam hewan. Hasilnya, seluruh hewan dinyatakan bebas dari gejala penyakit dan siap dikurbankan.
“Selama pengawasan berlangsung, belum ditemukan tanda-tanda penyakit. Maluku, khususnya Ambon, masih berada di zona hijau penyakit hewan,” ujar Fahmi.
Ia menyebutkan, sebagian besar sapi kurban berasal dari sentra produksi di Pulau Buru, Buru Selatan, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, dan Maluku Tengah. Sementara kambing terbanyak berasal dari Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Tahun ini, jumlah sapi kurban mencapai 727 ekor, meningkat 20 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 524 ekor. Untuk kambing, terdapat 750 ekor, naik 10 persen dari tahun lalu yang sebanyak 682 ekor.
Pemeriksaan tidak hanya dilakukan saat penampungan, tetapi juga berlanjut hingga hari pemotongan oleh panitia kurban di masjid-masjid. Pemeriksaan postmortem juga akan dilakukan setelah penyembelihan.
Dokter hewan Apriani Eka Putri menjelaskan, antemortem dilakukan sebelum pemotongan, sedangkan postmortemdilakukan pada saat dan sesudah pemotongan.
“Pemeriksaan antemortem mencakup aspek fisik luar hewan: tidak cacat, cukup umur, dan bebas dari gejala penyakit. Semua hewan kurban yang diperiksa sejauh ini memenuhi syarat kesehatan dan syariat,” ujar Apriani.
Fahmi juga mengimbau masyarakat agar tidak ragu mengonsumsi daging hewan kurban tahun ini, karena seluruh proses pengawasan dilakukan secara ketat dan menyeluruh.