Ambon, TM. – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Welhelm Kurnala, menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap menurunnya kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. M. Haulussy Ambon.
Ia menyebut terjadi krisis manajemen serius yang diperparah oleh kebijakan efisiensi anggaran pemerintah daerah.
Hal itu disampaikan Kurnala kepada wartawan di Gedung DPRD Maluku, Karang Panjang, Ambon, Rabu (21/5/2025).
Menurutnya, sektor kesehatan seharusnya menjadi prioritas dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) di Maluku.
“Kami dari Komisi IV sudah melakukan kunjungan ke 11 kabupaten/kota. Fokus utama kami saat ini adalah RSUD Haulussy karena berbagai persoalan krusial terjadi di sana,” ujarnya.
Kurnala menyebut dampak efisiensi anggaran telah menyebabkan minimnya ketersediaan obat-obatan dan alat medis di rumah sakit rujukan utama di Maluku tersebut.
Ia mencontohkan kejadian dua pekan lalu, saat RSUD Haulussy mengalami kekosongan cairan untuk cuci darah — layanan penting bagi pasien gagal ginjal.
“Efisiensi tidak boleh mengorbankan pelayanan. Yang terjadi sekarang, pasien diterima tanpa dukungan fasilitas medis yang memadai. Ini berbahaya dan mengganggu layanan dasar,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kurnala menilai krisis tersebut tidak hanya disebabkan oleh kekurangan anggaran, tetapi juga oleh lemahnya tata kelola dan buruknya manajemen internal rumah sakit.
“Dalam kondisi serba kekurangan, dibutuhkan manajemen yang tangguh. Sayangnya, justru manajemen di RSUD Haulussy menjadi titik lemah. Ini harus dibenahi,” tambahnya.
Komisi IV DPRD Maluku akan meningkatkan pengawasan terhadap sektor kesehatan dan berencana memanggil dinas teknis terkait untuk dimintai klarifikasi serta solusi atas berbagai persoalan tersebut.
“Kami akan sampaikan seluruh hasil temuan lapangan kepada Gubernur. Ini bukan sekadar soal teknis, tapi menyangkut hak dasar masyarakat,” tegas Kurnala.
Ia berharap ke depan pemerintah daerah dapat menempatkan sektor kesehatan sejajar dengan pendidikan sebagai pilar utama dalam pembangunan SDM Maluku yang unggul dan berdaya saing.
“Investasi di sektor kesehatan adalah investasi jangka panjang. Tidak boleh diabaikan. Masyarakat harus dilayani secara maksimal dan profesional,” pungkasnya.(TM-02)