Bula, TM. – Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) di Maluku tengah bersiap untuk mengukuhkan diri sebagai penghasil sagu terbesar di Indonesia Timur.
Dengan kontribusi mencapai 97% dari total produksi sagu Maluku, Bupati Fachri Husni Alkatiri berkomitmen penuh untuk mengembangkan potensi lokal ini guna mendukung program hilirisasi sagu nasional yang digaungkan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Seram Bagian Timur telah lama dikenal sebagai produsen utama sagu di Maluku dengan produksi rata-rata 14.000 ton per tahun. Angka ini jauh melampaui kabupaten dan kota lain di provinsi yang sama yang hanya mampu menghasilkan ratusan ton saja. Fakta ini menempatkan SBT pada posisi strategis dalam peta ketahanan pangan nasional berbasis sagu.
Antusiasme pemerintah pusat terhadap pengembangan sagu SBT terlihat jelas. Setelah pertemuan dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jakarta, Fachri mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian telah memerintahkan Direktorat Perkebunan untuk segera melakukan pendalaman lebih lanjut.
Tidak hanya itu, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) juga memasukkan SBT ke dalam daftar 12 daerah prioritas pengembangan sagu nasional.
Untuk mewujudkan visi besar ini, SBT telah menjalin kerjasama dengan Masyarakat Sagu Seluruh Indonesia (MASI) yang dipimpin oleh Profesor Bintoro, Guru Besar Institut Pertanian Bogor. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan pendampingan teknis dalam pengembangan industri sagu dari hulu hingga hilir.
Fachri, menegaskan bahwa pengembangan sagu di SBT sejalan dengan program strategis pemerintah pusat. “Kami ingin mendukung sepenuhnya program hilirisasi sagu Pak Prabowo. Yang menarik, beliau sudah lebih dulu menyoroti pentingnya sagu,” ujar Fachri.
Dengan segala potensi dan dukungan yang ada, SBT optimis dapat menjadi sentra produksi sagu terbesar di Indonesia Timur sekaligus menjadi pelopor dalam pengembangan pangan alternatif berbasis sumber daya lokal. (TM-04)