Ambon, TM .- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra) berkomitmen perkuat ketahanan pangan keluarga, usai mengikuti Gerakan Pangan Murah Nasional yang digelar serentak di seluruh Indonesia.
Gerakan ini dipandang penting untuk menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan ketersediaan bahan pokok di daerah kepulauan.
“Gerakan ini bukan hanya seremoni, tetapi titik awal untuk memperkuat daya tahan pangan daerah,”ungkap Asisten III Setda Pemda Malra, Titus Betaubun, di Langgur, Selasa (2/9/2025).
Keterlibatan Malra dalam program nasional tersebut, kata dia, bukan sekadar formalitas, melainkan strategi nyata melindungi daya beli masyarakat.
“Beras murah harus benar-benar sampai ke keluarga di pelosok, bukan hanya di pusat kota,” ujarnya.
Menurutnya, secara nasional, stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan mencapai lebih dari 43 juta kilogram (kg).
Di tingkat lokal, distribusi ditargetkan menjangkau ohoi (desa) yang rawan keterlambatan pasokan akibat kondisi geografis.
Pemkab Malra juga menekankan bahwa menjaga stabilitas harga tidak cukup dengan intervensi pasar.
Lebih lanjut, Titus menjelaskan, upaya ini harus dibarengi pembangunan ekosistem pangan berkelanjutan dengan mengoptimalkan potensi pertanian lokal.
Setiap ohoi ditargetkan memiliki cadangan pangan mandiri untuk memperkuat kemandirian pangan daerah.
“Ketahanan pangan tidak boleh sepenuhnya bergantung pada distribusi nasional. Daerah harus memperkuat produksi sendiri,”jelas Titus.
Dengan strategi jangka panjang tersebut, Gerakan Pangan Murah Nasional diharapkan tidak sekadar menjadi acara seremonial, melainkan momentum memperkuat fondasi ketahanan pangan Maluku Tenggara di masa mendatang.(TM-03)