AMBON, TM. – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon menggelar panen raya perdana tanaman kacang panjang, Senin (10/6/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian warga binaan yang bekerja sama dengan Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (BPTPNP) Dinas Pertanian Provinsi Maluku.
Sebanyak 600 pohon kacang panjang yang dibudidayakan di lahan pertanian binaan berhasil dipanen dengan hasil awal mencapai 25 kilogram. Panen ini menjadi simbol keberhasilan awal dalam upaya menjadikan pertanian sebagai jalur pembinaan produktif di dalam lembaga pemasyarakatan.
Kalapas Ambon, Herliadi, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan internal, tetapi juga membuka peluang kontribusi terhadap kebutuhan pangan masyarakat sekitar.
“Panen ini selaras dengan Asta Cita Presiden serta program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Bapak Agus Andrianto. Fokus kami adalah pemberdayaan warga binaan secara berkelanjutan, salah satunya melalui pertanian,” kata Herliadi.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Maluku serta BPTPNP yang telah mendukung program ini melalui penyediaan sarana pertanian, seperti bibit dan pupuk.
Tanaman dirawat melalui metode pertanian organik dengan jadwal kegiatan yang disiplin. Dimulai dari pembersihan lahan, pemupukan, penyiraman, hingga pengendalian gulma, seluruh proses dilakukan di bawah bimbingan petugas kerja Lapas.
Lahan yang digunakan berada di luar lingkungan utama Lapas namun masih dalam pengawasan, dan telah diolah menjadi tanah subur bebas hama.
Selain aspek teknis, kegiatan ini berdampak positif terhadap kesehatan mental warga binaan. Aktivitas pertanian dinilai mampu menjaga semangat, mengurangi stres, serta menjadi bekal keterampilan hidup selepas menjalani masa hukuman.
Kepala Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit/Agens Hayati Passo, Malaky Wattimury, turut hadir dan mengapresiasi kualitas panen yang dihasilkan.
“Kami melihat bahwa praktik pertanian organik di Lapas Ambon berjalan dengan baik. Ini bukti nyata bahwa pembinaan berbasis pertanian memiliki masa depan cerah. Kami siap terus mendukung lewat pelatihan dan sosialisasi,” ujar Malaky.
Ia juga berharap kerja sama antara Lapas Ambon dan Dinas Pertanian Provinsi Maluku dapat diperluas, termasuk untuk peningkatan kapasitas dan diversifikasi tanaman pangan.
Keberhasilan panen raya ini menjadi tonggak awal bagi Lapas Ambon untuk mengembangkan pertanian sebagai bagian dari program pembinaan berkelanjutan yang berdampak langsung pada ketahanan pangan dan reintegrasi sosial warga binaan.(TM-02)