Ambon, TM.— Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah tak bisa lepas tangan atas insiden bentrokan di Hunuth, Teluk Ambon, Kota Ambon. Pasalnya pembakaran terhadap rumah warga, adalah warga Hitu, Malteng.
Hal ini disampaikan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Kota Ambon. Mereka mendukung sikap Ketua DPRD Kota Ambon beserta jajaran anggota dewan yang menyoroti persoalan kebakaran rumah warga Hunuth.
IMM menilai pernyataan DPRD merupakan bentuk keberpihakan pada masyarakat, khususnya korban kebakaran yang selama ini merasa diabaikan oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Pemkab Malteng).
“Kami mendukung sikap yang diambil Ketua DPRD Kota Ambon sebagai pemenuhan hak warga Hunuth yang notabene adalah masyarakat Kota Ambon,” ujar Ketua Umum IMM Cabang Kota Ambon, M. Jumat Booy, Sabtu (22/8).
Menurutnya, pernyataan DPRD mewakili suara rakyat, khususnya warga Hunuth yang berulang kali mengalami peristiwa serupa.
IMM pun mendesak Gubernur Maluku segera memanggil Bupati Maluku Tengah untuk ikut bertanggung jawab terhadap kerusakan rumah akibat kebakaran yang dipicu tindakan main hakim sendiri.
“Fakta di lapangan menunjukkan bahwa warga Hunuth adalah korban dari kesalahpahaman dengan saudara-saudara kita di Negeri Hitu. Tuntutan warga Hitu terkait kasus penikaman sebenarnya sudah direspons cepat oleh pihak kepolisian, dan kami mengapresiasi hal itu,” katanya.
Dia meminta agar beban kerusakan akibat kebakaran tidak hanya ditanggungkan Pemerintah Kota Ambon, tetapi juga Pemkab Maluku Tengah. Ia mengingatkan, kelalaian Pemkab Malteng sudah berulang kali terbukti melalui peristiwa empiris sebelumnya.
IMM juga mengajak semua pihak agar tidak membuat pernyataan provokatif. “Kondisi sudah mulai kondusif. Yang terpenting, kedua pemerintah harus membijaki persoalan ini secara bersama-sama demi keadilan bagi semua pihak, terutama warga Hunuth,” tandas Jumat.(TM-01)