Ambon, TM.— Banjir bandang yang melanda Kecamatan Ambalau, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Provinsi Maluku, menyisakan kerusakan parah di sejumlah titik, khususnya di Desa Lumoy. Warga pun meminta pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret dalam menangani kerusakan infrastruktur pascabencana.
Potret kerusakan jalan dan halaman rumah warga yang terdampak banjir ramai dibagikan di media sosial. Salah satunya disampaikan oleh Wiwin Fatsey, warga Desa Lumoy, melalui akun Facebook miliknya pada Jumat (11/7/2025). Ia menggambarkan kondisi jalanan yang dulunya baik kini porak poranda akibat terjangan banjir.
“Jalan yang dulu indah kini hancur lebur karena bencana alam kemarin. Beberapa halaman rumah warga rusak parah, jalan setapak yang sudah disediakan pemerintah pun ikut hancur,” tulis Wiwin.
Ia menyampaikan bahwa masyarakat Desa Lumoy saat ini tidak hanya membutuhkan bantuan sembako, tetapi juga bantuan material bangunan untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak, seperti semen, batu, dan kayu.
“Selain sembako, kami juga butuh bahan bangunan untuk memperbaiki jalan dan rumah yang rusak. Kami berharap pejabat daerah tidak menutup mata dan turut membangun kembali desa kami yang indah,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan, intensitas hujan tinggi sejak awal Juni 2025 telah menyebabkan sejumlah wilayah di Buru Selatan mengalami banjir. Kecamatan Ambalau menjadi salah satu wilayah yang terdampak paling parah.
Pemerintah daerah telah menyalurkan bantuan awal berupa sembako dan kebutuhan dasar lainnya kepada warga terdampak. Namun, masyarakat menilai bantuan tersebut belum menyentuh aspek pemulihan infrastruktur yang sangat dibutuhkan.
“Bantuan sembako memang penting, tapi tidak cukup. Kami perlu solusi jangka panjang, terutama untuk perbaikan jalan dan rumah yang hancur,” lanjut Wiwin dalam unggahannya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Buru Selatan terkait langkah lanjutan penanganan kerusakan jalan di wilayah terdampak banjir bandang, khususnya di Desa Lumoy.(TM-04)