Ambon, TM.— Provinsi Maluku mencatat sejarah baru dalam sektor perikanan dengan melepas ekspor perdana ikan kerapu hidup ke Hongkong.
Ekspor ini dilakukan oleh PT Rajawali Laut Timur melalui kargo udara Garuda Indonesia, dengan total pengiriman sebanyak 607 ekor ikan kerapu hidup dan nilai transaksi mencapai 19.630 dolar AS atau sekitar Rp320 juta.
Ekspor ini dilepas secara resmi oleh Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Maluku bersama sejumlah instansi terkait, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Kantor Bea dan Cukai TMP C Ambon, serta Dinas Perikanan Provinsi Maluku.
Kepala BKHIT Maluku, Abdur Rohman, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan ekspor perdana ini dan menyebutnya sebagai pencapaian penting bagi Maluku dalam memperkuat posisinya sebagai salah satu daerah penghasil komoditas perikanan unggulan.
“Kami sangat mendukung penuh langkah PT Rajawali Laut Timur yang berhasil menembus pasar internasional. Ini bukan hanya capaian perusahaan, tetapi juga kemajuan besar untuk sektor perikanan Maluku,” ujar Abdur Rohman dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan layanan karantina yang optimal, guna menjaga kualitas dan kesehatan ikan kerapu yang diekspor agar sesuai dengan standar ketat pasar global.
“Kami pastikan seluruh proses karantina dilakukan sesuai prosedur untuk menjamin mutu serta keberlanjutan sumber daya ikan di wilayah Maluku,” tambahnya.
Kolaborasi antarinstansi dalam pelepasan ekspor ini dinilai sebagai bentuk sinergi yang kuat antara pemerintah dan pelaku usaha dalam membuka akses pasar internasional bagi komoditas lokal.(TM-02)