Ambon, TM.- Puluhan massa yang tergabung dalam Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Maluku menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Ambon, Selasa (30/9/2025).
Mereka mendesak BWS segera menuntaskan persoalan sejumlah proyek air bersih yang diduga bermasalah dengan nilai miliaran rupiah.
Aksi berlangsung sejak pukul 11.30 hingga 12.57 WIT dengan pengawalan ketat aparat Polresta Ambon. Massa menyoroti lemahnya pengawasan BWS Maluku yang dianggap tidak transparan dan gagal memastikan proyek air bersih bermanfaat bagi masyarakat.
DPW LIRA Maluku, Salim Rumakefing, dalam orasinya menegaskan terdapat beberapa proyek air bersih yang bermasalah. Di antaranya proyek di Pulau Marsela, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) senilai Rp12 miliar serta proyek di Negeri Halong, Kota Ambon senilai Rp2,7 miliar.
“Proyek-proyek ini sudah menyerap anggaran penuh, tetapi hingga kini tidak memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Ada indikasi penyimpangan yang harus segera diusut,” tegas Salim.
Orator lain dalam aksi juga menuding BWS Maluku tidak transparan dan cenderung mengabaikan kepentingan publik. Menurut mereka, jika persoalan ini tidak segera ditangani, masyarakat akan terus dirugikan karena minimnya akses air bersih.
Dalam aksinya, LIRA Maluku menyampaikan dua tuntutan utama, Mengusut tuntas proyek air bersih di Pulau Marsela senilai Rp12 miliar yang diduga bermasalah, dan Mengusut tuntas proyek air bersih di Negeri Halong senilai Rp2,7 miliar.
Selain mendesak BWS Maluku bertanggung jawab, massa juga meminta aparat penegak hukum, baik Polda Maluku maupun Kejaksaan Tinggi Maluku, turun tangan melakukan investigasi.
Usai berorasi, massa membubarkan diri secara tertib. Mereka berjanji akan kembali turun ke jalan pada Kamis, 2 Oktober 2025, jika tuntutan tidak segera direspons.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak BWS Maluku belum memberikan keterangan resmi terkait aksi demonstrasi tersebut.(TM-04)