Ambon, TM — Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Hubungan Masyarakat, dan Alumni Universitas Pattimura (Unpatti), Dr. Nur Aida Kubangun, secara resmi menutup kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan bagi mahasiswa penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua 3T yang telah berlangsung selama tiga hari di Quiin Hotel, Ambon, pada Minggu (2/11).
Dalam sambutannya, Dr. Kubangun menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan mahasiswa yang berpartisipasi aktif selama kegiatan berlangsung.
Ia menegaskan, pembinaan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bentuk nyata perhatian pemerintah melalui Pusat Pembiayaan dan Assessment Pendidikan Tinggi (PPAPT), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, dan cinta tanah air kepada mahasiswa penerima beasiswa.
“Kegiatan ini sangat penting agar adik-adik memahami wawasan kebangsaan, menumbuhkan rasa cinta kepada Republik Indonesia, dan meneguhkan semangat membangun daerah asal, khususnya Papua dan Maluku,” ujar Dr. Kubangun.
Dr. Kubangun juga berpesan agar mahasiswa memanfaatkan kesempatan belajar dengan sebaik-baiknya dan menyelesaikan studi tepat waktu, mengingat durasi program beasiswa kini dibatasi hingga delapan semester atau empat tahun.

“Beasiswa afirmasi ini adalah bentuk kepercayaan dan dukungan pemerintah. Karena itu, gunakan sebaik-baiknya, belajar sungguh-sungguh, dan jangan terpengaruh oleh hal-hal negatif,” tambahnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya menjaga disiplin dan karakter sebagai bagian dari pembentukan jati diri mahasiswa. Menurutnya, pembinaan seperti ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pribadi mahasiswa di tengah dinamika sosial dan tantangan global.
“Kami juga memiliki satgas dan layanan aduan bagi mahasiswa yang mengalami kekerasan dalam bentuk apa pun. Bidang kemahasiswaan siap melayani dan melindungi kalian,” tegasnya.
Pada hari terakhir kegiatan, para mahasiswa penerima Beasiswa ADik dari Universitas Pattimura dan Politeknik Negeri Ambon mendapatkan pembekalan dari sejumlah narasumber.
Rezky Pratama Masuku, S.H. dari BNN Provinsi Maluku membawakan materi “Menjaga Masa Depan Bangsa: Bahaya Narkotika dan Minuman Keras di Kalangan Mahasiswa.”
Selanjutnya, Grace Latuheru, Psikolog memaparkan topik “Kampus Aman, Bangsa Kuat: Mengenali, Mencegah, dan Menghadapi Kekerasan Seksual dengan Kesadaran Psikologis.”
Adapun Prof. Dr. Dominggus Malle, menutup sesi dengan materi “Literasi Akademik di Era Digital: Modal Mahasiswa untuk Bersaing di Dunia Global.”
Rangkaian kegiatan berakhir dengan malam keakraban dan api unggun, yang menjadi simbol semangat belajar, berjuang, dan berbakti bagi daerah masing-masing.
“Kita harus tetap berjuang, saling menopang, dan pantang menyerah dalam menempuh pendidikan,” tutup Dr. Kubangun.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa penerima Beasiswa ADik diharapkan mampu menumbuhkan semangat nasionalisme, memperkuat karakter, serta berperan aktif sebagai generasi muda yang berintegritas dan berkomitmen membangun daerah asalnya. (TM-01)















