Ambon, TM.— Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (Unpatti) menandai peringatan Dies Natalis ke-17 dengan semangat memperkuat inovasi dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam tema yang diusung tahun ini, “ARUMBAI: Angkat Rasa, Ukir Makna, Baktikan Diri di Tahun ke-17 dalam Asa dan Inovasi”, fakultas menegaskan kembali komitmen membangun peran strategis dalam sistem kesehatan daerah.
Acara pencanangan yang berlangsung di pelataran Fakultas Kedokteran, Sabtu (21/6/2025), dibuka secara simbolis dengan pemukulan tifa oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unpatti, Prof. Dr. Dominggus Malle.
Dalam sambutannya, Prof. Malle memberikan apresiasi atas capaian fakultas dalam mencetak tenaga medis berkualitas selama 17 tahun terakhir. Menurutnya, keberadaan Fakultas Kedokteran Unpatti telah berkontribusi nyata terhadap penyediaan dokter di Provinsi Maluku.
“Meski usianya relatif muda, fakultas ini telah menunjukkan pertumbuhan yang membanggakan. Kontribusinya dalam mengisi kebutuhan dokter di wilayah kepulauan sangat penting, meskipun tantangan distribusi tenaga medis masih perlu dibenahi,” ujar Prof. Malle.
Ia juga menyoroti pencapaian akademik tahun 2025, terutama tingkat kelulusan first taker Uji Kompetensi Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter (UKMPPD) yang mencapai lebih dari 94 persen. Keberhasilan ini, katanya, menjadi indikator kualitas pembinaan yang baik di lingkungan akademik.
“Saya menyampaikan apresiasi khusus kepada seluruh dosen, terutama dr. Bertha, yang telah mempersiapkan mahasiswa dengan komprehensif,” imbuhnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran, dr. Farah Christina Noya, menyampaikan refleksi perjalanan panjang fakultas sejak didirikan. Ia menyebut tema Arumbai sebagai filosofi yang mencerminkan kolaborasi, pengabdian, dan semangat inovatif.
“Tema ini bukan sekadar slogan. Ia merepresentasikan arah gerak kami: bersama masyarakat, bersama Indonesia,” ucap dr. Farah.
Ia berharap, Dies Natalis ke-17 menjadi momentum untuk memperkuat peran Fakultas Kedokteran Unpatti dalam tiga pilar perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
“Akuntabilitas dan tanggung jawab sosial harus menjadi roh dari setiap proses akademik yang kami jalankan,” tutupnya.(TM-01)