AMBON, TM.— Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon memperingati Dies Natalis ke-64 dengan menggelar dialog interaktif bertajuk “FKIP Ceria, Berkarya, dan Berdampak: Mari Kaleseng, Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.”
Kegiatan yang berlangsung pekan lalu di Student Center FKIP Unpatti ini menjadi ruang refleksi sekaligus pembahasan strategis mengenai mutu pendidikan di Provinsi Maluku.
Dialog tersebut menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai sektor, antara lain Dekan FKIP Unpatti Prof. Dr. Izak Wenno, Rektor Unpatti Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, Ketua Tim Ambon of Music Rony Lopies, serta Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Yuspi Tuarita.
Dalam siaran persnya, Selasa (10/6/2025), Prof. Izak Wenno menegaskan pentingnya menyusun rekomendasi konkret untuk menjawab persoalan pendidikan di wilayah kepulauan seperti Maluku.
Rekomendasi hasil dialog tersebut akan disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Maluku sebagai dasar penyusunan kebijakan pendidikan ke depan.
“Rekomendasi dialog ini akan kami serahkan dalam bentuk laporan resmi kepada Gubernur melalui Dinas Pendidikan. Harapannya, rekomendasi ini dapat menjadi acuan dalam merumuskan kebijakan pembangunan pendidikan di Maluku,” ujar Wenno.
Ia menambahkan, pendekatan berbasis pendidikan kepulauan menjadi sangat relevan dalam konteks geografis Maluku yang terdiri atas sembilan kabupaten dan dua kota.
Pendidikan di daerah kepulauan, kata dia, memerlukan kebijakan yang tidak hanya menyentuh permukaan masalah, tetapi juga memahami akar permasalahan melalui proses analisis yang mendalam.
Selain itu, integrasi unsur budaya lokal, termasuk musik, dinilai krusial dalam membangun sistem pendidikan yang kontekstual dan bermakna bagi masyarakat Maluku.(TM-01)