AMBON, TM — Umar Hanubun resmi dilantik sebagai Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Maluku Tenggara periode 2025–2030.
Pelantikan dilakukan oleh Wakil Ketua PGRI Provinsi Maluku, Safarun Sitania, di Aula Kantor Bupati Maluku Tenggara, Senin (24/11/2025).
Usai dilantik, Umar langsung menyerukan pentingnya peningkatan profesionalisme guru di tengah pesatnya perkembangan teknologi pendidikan.
Menurutnya, era Industri 5.0 menuntut guru untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kompetensi agar mampu menjawab tantangan pendidikan modern.
“Kepengurusan PGRI periode 2025–2030 memikul tanggung jawab strategis dalam mengawal mutu pendidikan sekaligus memperjuangkan perlindungan dan kesejahteraan guru,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa penguatan kompetensi, integritas profesi, serta perlindungan menyeluruh bagi anggota menjadi prioritas utama PGRI Maluku Tenggara.
Struktur organisasi PGRI di tingkat kabupaten dan cabang telah terbentuk, sementara pembenahan kepengurusan ranting di Ohoi (desa) akan menjadi fokus berikutnya.
Momentum Hari Guru Nasional dan HUT ke-80 PGRI, kata Umar, harus menjadi bahan refleksi bagi tenaga pendidik untuk memperkuat komitmen profesi.
Guru dituntut bekerja mandiri sesuai regulasi dan tetap menjaga mutu pendidikan mulai dari jenjang TK hingga SMA/SMK.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi untuk mendorong kualitas pendidikan di Maluku Tenggara. Sinergi antara pemerintah daerah, sekolah, legislatif, dan seluruh pemangku kepentingan disebut penting untuk memperkuat peran guru.
Dalam era transformasi digital, Umar mengingatkan bahwa meski teknologi berkembang cepat, peran guru tetap tidak bisa tergantikan.
“Peserta didik generasi sekarang berkembang pesat dan membutuhkan pendekatan pendidikan yang responsif. Namun teknologi tidak dapat menggantikan guru sebagai teladan dan motivator dalam menanamkan nilai keagamaan, intelektual, sosial, dan budaya,” tandasnya.(TM-03)















