Ambon, TM.– Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Thomas Noach menegaskan Kurikulum Merdeka merupakan jawaban atas tantangan besar dunia pendidikan saat ini.
Menurutnya, perubahan teknologi yang cepat, kebutuhan kompetensi abad 21, hingga tuntutan melahirkan generasi kritis dan berkarakter hanya bisa dihadapi dengan pembelajaran yang relevan.
“Kurikulum Merdeka hadir untuk menjawab tantangan ini, dengan menekankan pembelajaran yang berpusat pada murid, berbasis proyek, serta sesuai kebutuhan nyata,” kata Bupati Noach dalam rilis yang diterima media, Minggu (31/8/2025).
Pernyataan itu disampaikan melalui sambutan yang dibacakan Asisten Bidang Administrasi Umum Setda MBD, Jafet Lelatobur pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka, yang digelar di Gedung Serbaguna Tiakur, Rabu (27/8/2025).
Bupati Noach menyebut bimtek tersebut sangat strategis. Para guru dibekali materi integrasi koding, kecerdasan artifisial (AI), pembelajaran mendalam, serta pengembangan kompetensi melalui sistem kolaborasi.
“Guru sudah harus dibekali kemampuan pemrograman, pemanfaatan AI, hingga mengubah pola ajar dari sekadar hafalan menuju pembelajaran yang mengembangkan pemahaman mendalam dan kemampuan berpikir kritis,” tegasnya.
Selain itu, Bupati Noach menekankan pentingnya kolaborasi dan pembelajaran berkelanjutan melalui kelompok kerja dan komunitas belajar. Hal ini diharapkan menjadi wadah guru untuk saling mendukung serta meningkatkan kompetensi secara bersama-sama.
Ia juga mengingatkan para kepala sekolah agar transparan dalam mengelola Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pengelolaan dana harus sesuai aturan, tertib administrasi, dan akuntabel.
“Kami memberi apresiasi besar atas peran Kejaksaan Negeri MBD yang turut mendampingi. Dengan begitu, pencegahan, edukasi, dan perlindungan hukum bisa membantu kepala sekolah semakin tertib, transparan, dan tepat sasaran,” pungkas Bupati Noach.