AMBON, TM – Menyambut operasional Proyek LNG Abadi di Blok Masela, Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon bersama Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (Pemkab MBD) menjalin kolaborasi untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal.
Kolaborasi ini meliputi kajian mendalam, pemetaan karakteristik tenaga kerja, hingga penyusunan strategi pelatihan agar SDM lokal dapat berperan aktif dalam industri migas yang padat teknologi tersebut.
Koordinator Tim Local People Study (LPS) Unpatti untuk MBD, Bruri Melky Laimeheriwa mengungkapkan bahwa kesenjangan kompetensi antara SDM lokal dan kebutuhan industri migas masih cukup lebar, baik pada posisi teknis maupun nonteknis. Oleh karena itu, pihaknya tengah menggagas berbagai FGD dan kerja sama kelembagaan untuk memperkuat kesiapan tenaga kerja lokal.
“Survei lapangan dan wawancara mendalam menunjukkan bahwa masyarakat MBD perlu dibekali dengan pelatihan terarah serta pendidikan yang selaras dengan kebutuhan industri migas, termasuk pengetahuan tentang keselamatan kerja,” ujarnya saat ditemui di Ambon, Kamis (24/7/2025).
Ia menambahkan bahwa penguatan mentalitas kerja, disiplin, serta kesediaan tenaga kerja lokal untuk berpindah tempat merupakan elemen penting agar SDM lokal dapat bersaing dalam perekrutan tenaga kerja Blok Masela yang akan mulai beroperasi pada tahun 2029.
Proyek LNG Abadi yang terletak di Laut Arafura, Maluku, merupakan salah satu proyek strategis nasional dengan nilai investasi mencapai Rp336,9 triliun. Proyek ini dikelola oleh perusahaan Jepang Inpex Corporation bersama Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Petronas. Proyek ini memiliki potensi gas sebesar 6,97 triliun kaki kubik (TCF).
Pj Sekretaris Daerah Kabupaten MBD, Daud Reimialy menyatakan bahwa pihaknya sangat berkepentingan agar masyarakat lokal bisa terlibat aktif dalam proyek ini. Menurutnya, proyek Blok Masela harus menjadi titik balik pertumbuhan ekonomi MBD dengan menghadirkan lapangan kerja berkualitas bagi masyarakat setempat.
“Kita tidak hanya butuh peluang kerja, tetapi juga kesiapan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri migas. Oleh karena itu, kajian mendalam terhadap potensi dan tantangan tenaga kerja lokal sangat dibutuhkan,” tegas Reimialy.
Lebih lanjut, Pemkab MBD berkomitmen untuk menerbitkan rekomendasi strategis terkait pelibatan SDM lokal dalam proyek LNG Masela, serta mendorong masyarakat agar aktif mengikuti perkembangan dan proses transformasi di kawasan industri tersebut.(TM-01)