Ambon, TM. — Universitas Pattimura (Unpatti) menargetkan menerima sekitar 6.000 mahasiswa baru pada tahun ajaran 2025. Target ini mencakup seluruh jalur seleksi, termasuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT), serta jalur mandiri.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unpatti, Prof. Dr. Dominggus Malle, dalam keterangan pers di Gedung Rektorat Unpatti, Poka, Kamis (5/6/2025), menyatakan bahwa peningkatan kuota tersebut sejalan dengan pembukaan sejumlah program studi (prodi) baru yang mulai aktif menerima mahasiswa.
“Beberapa prodi baru seperti Kedokteran Gigi dan Ekonomi Terapan sudah menerima mahasiswa melalui jalur mandiri, setelah SK pendiriannya terbit pasca pelaksanaan UTBK-SNBT,” ujar Malle.
Pelaksanaan UTBK di bawah koordinasi Unpatti digelar di beberapa titik, termasuk Kampus Poka, SD Negeri 1 Tual, dan SMKN 6 Tanimbar. Namun, di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), ujian sempat mengalami hambatan akibat bencana longsor. Sejumlah peserta pun dialihkan ke pusat UTBK di Ambon untuk menjamin kelancaran tes.
Tahun ini, tercatat sebanyak 3.472 peserta mendaftar di pusat UTBK Unpatti, dengan total peminat dari seluruh prodi mencapai 5.391 orang. Proses seleksi dilakukan secara ketat berdasarkan peringkat nilai UTBK.
“Sebagai contoh, untuk prodi Pendidikan Dokter yang hanya memiliki kuota 60 kursi, hanya peserta dengan nilai tertinggi yang diterima dari sekitar 700 pendaftar,” jelasnya.
Bagi peserta yang belum berhasil lolos pada jalur SNBP maupun SNBT, Unpatti membuka kesempatan melalui jalur UTBK Mandiri yang masih berlangsung hingga 18 Juni 2025. Tes jalur mandiri dijadwalkan antara 20–26 Juni, dan hasilnya diumumkan pada 30 Juni 2025. Jika masih ada prodi yang belum terpenuhi kuotanya, maka akan dibuka gelombang kedua.
Prof. Malle juga mengingatkan pentingnya proses daftar ulang bagi peserta yang sudah diterima. Peserta yang tidak melakukan registrasi ulang dalam waktu yang ditentukan dianggap mengundurkan diri, dan kursi mereka akan dialihkan ke jalur seleksi lain.
Ia menyebut lima program studi dengan persaingan tertinggi saat ini adalah Pendidikan Dokter (rasio 1:12,8), Teknik Perminyakan (1:10,1), Farmasi (1:7,3), Ilmu Komputer (1:6,9), dan Teknik Biologi (1:6,8).
“Penerimaan mahasiswa juga harus memperhatikan ketentuan nasional, yakni minimal 40 persen kuota dari jalur SNBP, sisanya dari SNBT dan Mandiri,” tambahnya.
Dengan strategi ini, Unpatti berharap dapat merekrut mahasiswa baru yang tidak hanya memenuhi target kuantitas, tetapi juga memiliki kualitas akademik yang selaras dengan pengembangan kampus dan kebutuhan dunia kerja.(TM-01)