Ambon, TM — Politisi Partai Gerindra, Franky Loupatty, menyayangkan pernyataan Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath yang belakangan memicu kegaduhan publik, baik di media sosial maupun di tengah masyarakat.
Ia menilai pernyataan tersebut tidak tepat dan berpotensi menciptakan kesan adanya “matahari kembar” dalam pemerintahan Provinsi Maluku.
Loupatty, yang juga anggota DPRD Maluku Tengah, menegaskan bahwa masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur belum genap satu tahun.
Karena itu, menurutnya tidak elok apabila muncul narasi-narasi yang menggambarkan ketidakharmonisan atau menuding pemerintah daerah tidak produktif.
“Kami sangat kecewa ketika muncul pernyataan seolah beliau berada di luar pemerintahan, atau menilai pemerintah hari ini tidak produktif. Itu tidak elok bagi seorang pemimpin daerah,” ujar Loupatty.

Ia menekankan pentingnya menjaga etika komunikasi, terlebih di tengah tekanan fiskal akibat kebijakan nasional terkait pemotongan transfer keuangan daerah. Kondisi tersebut telah berdampak pada kemampuan kabupaten/kota dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Hari ini kondisi kita tidak baik-baik saja. Pemotongan anggaran berimplikasi pada meningkatnya kesulitan fiskal daerah. Kabupaten/kota sudah sangat kesulitan memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya.
Loupatty meminta para pejabat publik untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat memperkeruh suasana. Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini adalah kekompakan dan kolaborasi dalam menjalankan roda pemerintahan.
Ia juga mengingatkan bahwa tugas seorang Wakil Gubernur sudah jelas diatur dalam undang-undang, yakni mendampingi Gubernur dalam urusan pemerintahan, pelayanan publik, hingga kegiatan seremonial.
“Kami berharap Pak Wagub kembali pada posisi awal, yaitu mendukung pemerintahan ini. Belum satu tahun menjabat, seharusnya beliau berkonsentrasi membantu Gubernur mengurus rakyat,” tegas Loupatty.
Sebagai bagian dari tim pemenangan Pilkada, Loupatty mengaku kecewa apabila pemimpin yang diperjuangkan justru menciptakan polemik. Ia menegaskan bahwa Maluku membutuhkan pemimpin yang kompak, amanah, dan memegang teguh janji politik.
“Rakyat butuh pemimpin yang bersatu. Pemerintahan ini satu, bukan dua pribadi yang berjalan sendiri-sendiri. Mari berjuang bersama membangun daerah ini,” ujarnya.
Loupatty meyakini, apabila Gubernur dan Wakil Gubernur kembali solid, mereka dapat membawa Maluku keluar dari berbagai persoalan yang sedang dihadapi. (TM-02)















