Bula, TM.— Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Seram Bagian Timur pada Minggu, (8/6/2025) menyebabkan sejumlah wilayah di di daerah itu di terjang bencana alam.
Salah satunya di Kecamatan terparah, adalah Kesui Watubela. Empat desa dikabarkan mengalami banjir dan tanah longsor. Keempatnya adalah, desa Tanah Baru, Kurwara, Guliar dan Kildor.
Informasi yang diterima timesmaluku menyebutkan, bencana banjir terjadi di desa Tanah Baru dan Kurwara. Sementara tanah longsor terjadi di desa Guliar. Sedangkan di desa Kildor, talud penahan banjir jebol menyebabkan satu rumah disapu air.
Di Tanah Baru, puluhan rumah warga terendam air selama lebih dari tiga jam. Penyebabnya, dua sungai kecil yang membentang di sepanjang pemukiman warga setempat meluap dan membanjiri rumah, toko sembako serta tempat pengepul hasil pertanian ditambah dua bangunan sekolah.
“Hampir semua rumah warga yang berada di Dusun Talapa dan dua sekolah yakni Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Aliyah terendam air. Ini karena air meluap kencang dari dua kali (sungai) yang berada di Dusun Talapa,”ujar Eizy Sengan kepada media ini via pesan aplikasi WhatsApp pada Senin, (8/6/2025) pagi.
Banjir tidak hanya melanda Tanah Baru. Sebab kondisi yang sama juga terjadi di desa Kurwara. Sejumlah rumah warga dikabarkan terendam banjir. Air bercampur lumpur menggenangi rumah warga yang ada dekat sungai.
Sementara di desa Guliar, tanah longsor bercampur batu besar menghantam rumah warga. Akibatnya, dua rumah milik Hamida Rumagoran dan Samsudin Rumagoran rusak parah.
Bencana alam juga terjadi di desa Kildor. Sejumlah rumah warga dilaporkan rusak parah dan tidak bisa ditempati. Hal itu terjadi karena talud penahan banjir di desa setempat jebol akibat tidak mampu menahan derasnya aliran sungai.
Kejadian itu terjadi pada pukul 21.00 WIT. Rumah yang dibangun tepat di bantaran sungai itu roboh dan sebagiannya dibawa air.
“Tadi malam jam 21.00 WIT banjir dan talud jebol. Satu rumah roboh. Terjadi lagi pagi tadi jam 10.20 WIT,”ujar Rayu Sultan.
Tidak ada korban jiwa akibat bencana alam yang terjadi di tiga desa tersebut. Namun, kerugian materi ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Sementara itu, camat Kesui Watubela, Ramli Tianotak mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas Sosial untuk melaporkan kondisi yang terjadi di wilayahnya.
“Nanti kami koordinasikan dengan pihak-pihak terkait khususnya Bencana (BPBD) dan dinas Sosial,”kata Ramli saat dikonfirmasi pada Senin, (8/6/2025) pagi.
Saat ini pihaknya masih merangkum secara detail jumlah warga yang terdampak serta kerugian yang dialami akibat musibah tersebut.
“Kami akan sampaikan secara mendetail. Kebetulan saat ini juga perkantoran masih tutup,”ujarnya. (TM-04)