Ambon, TM.— PT Inpex Masela bersama Universitas Pattimura (Unpatti) melakukan survei suplai pangan, kondisi sosial, tenaga kerja, dan vendor UMKM di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Survei ini menjadi langkah awal memetakan peluang bisnis bagi masyarakat lokal dalam mendukung proyek LNG Blok Masela.
“Inpex sudah mulai groundbreaking untuk jalur perpipaan dan studi tanah. Dalam beberapa bulan ke depan akan ada ribuan pekerja yang membutuhkan suplai pangan, baik untuk catering maupun basecamp,” kata Ketua Tim Survei Unpatti, Prof. Yusthinus Male, saat Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Bupati MBD, Jumat (8/8/2025).
Male menyebut, 11 kabupaten/kota di Maluku berpeluang membangun kerja sama bisnis dengan Inpex, mulai dari restoran, penyedia bahan pangan, penyewaan kapal, hingga konstruksi sipil. Bahkan, suplai pangan untuk pekerja di Kabupaten Kepulauan Tanimbar—lokasi kilang darat—diharapkan juga datang dari MBD.
“Kami berharap masyarakat tidak hanya jadi penonton. Ada peluang di pertanian, peternakan, perikanan, laundry, catering, dan jasa lainnya,” ujarnya.
Asisten Bidang Administrasi Umum Setda MBD, Yafet Lelatobur, menegaskan proyek LNG Blok Masela adalah proyek energi strategis yang membawa dampak besar bagi pembangunan daerah. Sektor pangan, kata dia, menjadi krusial untuk mendukung operasional proyek jangka panjang.
“Ini kesempatan emas bagi pelaku usaha lokal. Pemkab akan memfasilitasi kolaborasi antara pelaku usaha dengan pengelola proyek, termasuk membentuk tim koordinasi daerah untuk mendata dan memverifikasi pelaku usaha potensial,” jelas Lelatobur.
Ia berharap Inpex dan mitra kerja membuka ruang seluas-luasnya bagi UMKM dan koperasi lokal untuk masuk dalam rantai pasok, dengan prinsip transparansi, kolaborasi, dan keberpihakan kepada masyarakat daerah.(TM-03)