AMBON, TM — Anggota DPRD Provinsi Maluku, Alhidayat Wajo, menemukan beragam keluhan masyarakat saat melaksanakan reses di empat desa di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Desa-desa tersebut yakni Negeri Saunulu, Kecamatan Tehoru; Kelurahan Namaleo; Kelurahan Ampera di Kota Masohi; serta Desa Gale-Gale, Kecamatan Seram Utara Barat.
Dalam setiap pertemuan, warga menyampaikan berbagai persoalan yang selama ini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Warga Saunulu Keluhkan Banjir dan Jembatan
Di Negeri Saunulu, masyarakat mengeluhkan banjir akibat meluapnya Sungai Kawanua yang kerap merendam rumah dan merusak tanaman warga.
Mereka juga mendesak pemerintah segera menuntaskan pembangunan Jembatan Wai Kawanua yang menjadi akses vital bagi mobilitas dan perekonomian desa.
“Banjir yang terjadi sangat meresahkan karena berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Begitu juga Jembatan Wai Kawanua yang belum selesai, ini harus mendapat perhatian khusus,” ujar Alhidayat di Ambon, Kamis (11/9/2025).
Selain infrastruktur, masyarakat Saunulu juga menyoroti lemahnya pemberdayaan ekonomi, khususnya sektor perikanan dan UMKM. Mereka meminta dukungan berupa alat tangkap, bobo, hingga tambahan modal usaha kecil untuk menggerakkan kembali perekonomian lokal.
Sementara itu, warga Desa Gale-Gale lebih banyak menyoroti lemahnya pelayanan kesehatan. Menurut mereka, fasilitas di Puskesmas Pasanea maupun RSUD Masohi masih jauh dari harapan, ditambah jarak tempuh yang jauh dari kawasan Seram Utara Raya ke pusat kota.
Menanggapi hal ini, Alhidayat menegaskan bahwa isu kesehatan sudah berulang kali ia sampaikan dalam forum resmi. Ia menilai pembangunan rumah sakit pratama di Seram Utara Raya merupakan kebutuhan mendesak.
“Pelayanan kesehatan di Malteng, khususnya Seram Utara Raya, masih sangat memprihatinkan. Karena itu saya sudah beberapa kali mendorong agar pemerintah provinsi membangun rumah sakit pratama, misalnya di Seram Utara Timur Kobi, Seti, Seram Utara, Seram Utara Barat, hingga Taniwel,” jelasnya.
Alhidayat menegaskan, seluruh aspirasi masyarakat yang ia tampung tidak akan berhenti hanya di catatan reses. Ia berkomitmen mengawal agar ada solusi nyata dari pemerintah.
“Setiap aspirasi masyarakat akan saya kawal sampai tuntas. Inilah wujud tanggung jawab saya sebagai wakil rakyat,” pungkas politisi PDI Perjuangan itu.(TM-04)