Ambon, TM.— Peran pemuda dalam memperkuat pembangunan daerah kembali ditegaskan oleh Ketua Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Maluku, Semuel Patra Ritiauw.
Ia menilai, sudah saatnya pemuda Maluku menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan di seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini.
Menurut Ritiauw, kesejahteraan masyarakat tidak akan tercapai tanpa adanya sinergi antara pemerintah daerah, pemuda, dan masyarakat sipil.
Ia mendorong agar semangat kolaborasi dan komitmen untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat diterapkan secara merata di 11 kabupaten dan kota di Maluku.
“Kami berharap komitmen ini juga dilakukan di 11 kabupaten dan kota, untuk bersama-sama mendukung pemerintah daerah dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang jauh lebih baik,” ujar Ritiauw, dalam rilisnya, Rabu (15/10/2025).
Ritiauw menekankan, berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan di Maluku tidak bisa diatasi hanya oleh pemerintah. Pemuda, kata dia, harus berperan aktif dengan menghadirkan pemikiran kritis, solusi inovatif, serta menjadi jembatan antara aspirasi masyarakat dan kebijakan publik.
“Sudah saatnya elemen pemuda dan masyarakat bersatu, bergandengan tangan untuk mewujudkan Maluku yang lebih baik. Pemuda harus menjadi motor perubahan, bukan sekadar penonton,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap langkah pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang dinilai memiliki komitmen kuat dalam memperkuat pembangunan nasional, termasuk kawasan timur Indonesia.
Ritiauw berharap pandangan dan aspirasi masyarakat Maluku dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pemerataan pembangunan nasional.
“Kami berharap gagasan dan pandangan yang sudah disampaikan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Presiden Prabowo untuk memperbaiki lagi kualitas pembangunan secara keseluruhan di Provinsi Maluku,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ritiauw menegaskan bahwa Maluku memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi provinsi yang berdaya saing tinggi, terutama di sektor kelautan, perikanan, pariwisata, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Namun, potensi besar itu hanya dapat dioptimalkan bila seluruh elemen masyarakat memiliki semangat persatuan dan tanggung jawab bersama terhadap masa depan daerah.
“Ke depan kita ingin melihat Maluku yang mampu bersaing dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Karena itu, sinergi antara pemerintah dan masyarakat harus terus diperkuat,” katanya.
Ritiauw menutup, pernyataannya dengan menegaskan bahwa pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan kerja kolektif semua lapisan masyarakat, termasuk pemuda sebagai pelaku perubahan sosial.
“Minimal ini jadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Pemerintah memang pengambil kebijakan, tapi rakyat dan pemuda adalah pelaksana nilai-nilai perubahan itu,” tutupnya.(TM-01)