AMBON, TM.– Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Irawadi, melakukan kunjungan reses di Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku Tengah (Malteng) pada 5–7 September 2025. Dari hasil kunjungannya, sejumlah persoalan mendasar masih dihadapi masyarakat, terutama di Kecamatan Banda dan Amahai.
Dalam keterangannya kepada wartawan di Kantor DPRD Maluku, Karang Panjang, Ambon, Selasa (16/9/2025), Irawadi menyebutkan ada tiga titik di Banda yang menjadi perhatian, salah satunya di Pulau Pisang (Pulau Syahril) Desa Slamon.
Ia menjelaskan, sebelumnya warga Pulau Pisang kesulitan listrik, namun enam bulan terakhir PLN telah membangun pembangkit tenaga diesel sehingga listrik kini sudah dinikmati warga.
Meski begitu, masalah air bersih masih menjadi kendala utama karena tidak tersedia sumber mata air. Warga harus menggali sumur dalam, dan proses ini masih berjalan.
Selain itu, pendidikan juga menjadi persoalan. Jumlah penduduk yang hanya sekitar 20–25 kepala keluarga membuat pembangunan sekolah dasar sulit dilakukan.
“Selama ini sekolah ada, tetapi karena siswa hanya lima orang, akhirnya mereka bersekolah di Naira atau Banda Besar,” kata Irawadi.
Di Desa Nusantara, warga masih menghadapi masalah serupa terkait air bersih, fasilitas umum, serta akses jalan lingkar di kawasan Gunung Api Banda.
Irawadi mengingatkan pembangunan jalan lingkar yang sudah dimulai tiga tahun lalu perlu dukungan semua pihak, baik pemerintah desa, kabupaten, maupun provinsi.
Sementara itu, masyarakat Desa Kampung Baru yang mayoritas nelayan membutuhkan longboat, alat tangkap ikan, serta sarana pendukung lainnya.
Secara umum, Banda juga masih membutuhkan peningkatan transportasi laut untuk menghubungkan kecamatan dengan ibu kota kabupaten dan provinsi.
“Kapal Pelni, kapal cepat Tulehu–Banda, serta Sabuk Nusantara sudah ada, tapi belum cukup. Armada tambahan sangat dibutuhkan untuk memperlancar mobilitas masyarakat dan urusan pemerintahan,” ujarnya.
Di Kecamatan Amahai, Irawadi menemukan persoalan serupa di Desa Hahuru dan Desa Ruta. Warga yang mayoritas petani membutuhkan dukungan berupa bibit, pupuk, jalan tani, serta akses air bersih.
“Air bersih harus menjadi prioritas. Tahun depan, Dusun Harwo, Desa Ruta sudah kami siapkan program air bersih,” ungkapnya.
Irawadi menegaskan, semua temuan dalam reses ini akan segera ditindaklanjuti.
“Dalam waktu dekat kami akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak terkait agar seluruh persoalan ini bisa dijawab pemerintah,” tandasnya.(TM-04)